Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Kontributor TVMu untuk Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pentingnya Literasi Politik dalam Menghadapi Pemilu 2024

30 Mei 2023   10:01 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:08 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-  Hal ini juga karena rendahnya literasi digital bagi masarakat dalam memperoleh informasi tanpa mengecek sumbernya terlebih dahulu atau melakukan verifikasi.

- Unsur psikologis karena adanya persamaa ideologis juga menjadi penyebab masyarakat langsung percaya begitu saja. Hoaks yang dibangun seringkali dibagikan oleh tokoh tertentu yang satu frekuensi, sehingga tidak mau cek ricek lagi kebenarannya.

- Informasi hoaks yang menyentil agama lebih manjur cepat menggugah emosi dan menggerakkan masyarakat untuk meneruskan informasi tersebut secara estafet.

Tahun 2019 lebih merambah lagi penyebaran informasi hoaks melalui media sosial, netizen bertambah banyak. Whatsapp sudah menjadi pilihan utama menjadi komunikasi dan interaksi. Dari total populasi penduduk yang mencapai 268,2 juta tercatat ada 355,5 juta pelanggan seluler. Pada tahun 2019, masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan internet menyentuh angka 150 juta. Dari angka tersebut, semuanya aktif di media sosial.

Cebong dan kampret menjadi sebuah icon perdebatan dua kubu pendukung calon presiden Jokowi dan Prabowo. Cebong untuk sebutan pendukung Jokowi dan kampret untuk sebutan pendukung Prabowo. Sumber informasi hoaks pun diproduksi dari dua kubu tersebut. Keduanya memiliki informasi hoaks yang saling menjatuhkan dan dibagikan melalui media sosial. Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis info hoaks yang disebar dari bulan Agustus 2018 sampai 30 September 2019 terdapat 3.356 hoaks.

Maraknya penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian dapat merusak karakter bahkan memecah belah bangsa. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti dan tokoh masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan literasi media di era digital (literasi digital).

Peran semua pihak sangat penting untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terbawa arus penyebaran informasi hoaks. Literasi dan pemahaman politik perlu disampaikan agar mereka tidak terlalu berlebihan menyikapi Pemilu dan berdampak perpecahan dan permusuhan antar warga yang berbeda pilihan. Kita harus cerdas dan bijak menyikapi media dan mampu menyaring sumber informasi sebelum dibagikan (sharing). Semoga Pemilu 2024 mampu menghasilkan pemimpin yang visioner dan memajukan negara serta mensejahterakan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Pemilu sudah dekat

KPU, Bawaslu dan DKPP telah bersepakat.

Pemilu serentak akan diselenggarakan pada 2024

Dari Proses demokrasi yang hebat

Akan membawa hasil yang bermartabat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun