Sore itu menjadi awal dari perjalanan intelektual mereka dalam memahami teori discourse dan penerapannya pada fenomena sosial di sekitar mereka.
Di kafe, mereka memesan dua cangkir teh panas dan mulai membaca bab pertama tentang definisi discourse. Mas Dab membaca pelan-pelan, sambil sesekali menulis catatan di buku catatannya.
"Jadi, discourse itu bukan cuma tentang bahasa, tapi juga tentang praktik sosial yang lebih luas," kata Mas Dab setelah selesai membaca satu paragraf.
Mas Gondez mengangguk. "... seperti pas kita ngobrol soal isu-isu di kampung kita tadi. Setiap orang punya pandangan sendiri tentang apa yang terjadi."
Mas Gondez tertawa. "Jadi kita bisa gunakan ini buat ngerti lebih dalam tentang konflik di RT kita?" Mas Dab mengangguk. "Bisa jadi. Kita bisa liat bagaimana masing-masing pihak ngomongin masalah dan solusinya."
Mereka terus membaca dan diskusi sampai mata mereka mulai berat. Sore itu menjadi awal dari serangkaian belajar mereka tentang teori discourse.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI