Mohon tunggu...
Nurhalia Manullang
Nurhalia Manullang Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Universitas Pelita Harapan

Make Your Own Mark Menulis Menulis dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Informasi: Mengedepankan Sensasi daripada Kode Etik?

23 Juli 2020   09:07 Diperbarui: 23 Juli 2020   09:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tpsgroup.com

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang bergerak pesat, manusia cenderung bersifat fleksibel dengan mengikuti arus perkembangan era digital. 

Perkembangan media informasi sekarang ini semakin maju. Manusia tidak bisa lepas dari informasi bahkan informasi sudah menjadi kebutuhan pokok dan bagian hidup manusia. 

Dunia cetak beralih perlahan-lahan ke dunia digital dan elektronik. Kehidupan manusia dulu yang terkenal hidup sederhana dan tradisional kini sudah semakin menipis bahkan hilang ditelan oleh berkembanganya pola pikir manusia dalam menciptakan teknologi canggih dan berkualitas. 

Kreativitas dan pemikiran manusia yang modern layak diacungkan jempol. Perjuangan dan kerja keras tersebut membawa Indonesia menuju negara maju dan mampu bersaing di kanca internasional.

Sayangnya, perkembangan tersebut ternyata membawa dampak buruk bagi Indonesia akibat salah dalam penggunaan media yang sebenarnya. Kurangnya keputusan yang bertanggung jawab dan inovatif dalam penggunaan media. 

Media informasi seperti internet, radio, TV, koran, majalah, HP, bahkan informasi melalui media mulut ke mulut. Dahulu informasi hanya tersampaikan melalui surat menyurat antar jarak yang begitu jauh. 

Kini, informasi yang tidak akurat dan tidak mengedepankan kode etik sudah kerap terjadi. Dengan sekejap mata, manusia bisa menunjukkan sensasi di depan khalayak ramai. 

Ada banyak berita hoaks yang tersebar dan memicu keributan di Indonesia. Informasi yang tidak teruji kebenarannya dari Sabang dapat diterima oleh warga Indonesia di Merauke. 

Banyak terjadi kericuhan dan pertengkaran akibat informasi yang tidak benar. Selain itu, untuk mencari sensasi, banyak artis maupun orang-orang yang menunjukkan sensasi diri melalui media sosial, seperti instagram, facebook, dan media lainnya yang tidak mengedepankan kode etik dengan menampilkan gambar diri yang benar. 

Hal ini tampak dari foto dan konten video yang berbaur pornografi, anti sosial, kekerasan, yang menambah masalah keributan.  

Perkembangan media informasi yang begitu pesat patut diberi acungan jempol. Selain Indonesia semakin maju juga membantu generasi Indonesia bersaing ke dunia yang lebih luas lagi. 

Akan tetapi, terkait masalah media informasi yang mengedepankan sensasi dan kode etik ini penting untuk diperhatikan lebih lanjut. Hal ini karena kemudahan menyampaikan informasi yang tidak akurat dan benar akan membuat warga Indonesia kurang percaya lagi akan setiap informasi yang penting. 

Selain itu, warga Indonesia bukan hanya orang dewasa maupun orang tua, anak-anak kecil dan muda sebagai generasi penerus bangsa sudah banyak terjatuh dan terlena karena kebohongan dan kejahatan di media-media khususnya media sosial. 

Hal ini karena beberapa konten foto maupun video tidak sesuai dengan kode etik yang ada. Tentu hal ini akan berpengaruh negatif bagi perkembangan nilai moral dan pola pikir para generasi bangsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun