Penutup: Menghargai Perjuangan, Menghapus StigmaÂ
Menjadi perempuan single parent bukanlah jalan yang dipilih dengan mudah. Itu adalah jalan yang hadir karena keadaan, karena keberanian untuk mengambil keputusan, atau karena kehilangan yang tidak pernah direncanakan. Namun, apa pun penyebabnya, status itu tidak boleh dijadikan bahan ejekan atau penghakiman.
Label "janda" yang sering melekat justru memperberat langkah mereka. Alih-alih mendapat dukungan, banyak ibu tunggal harus berjuang melawan stigma yang menyakitkan. Padahal, jika kita mau melihat lebih dalam, perjuangan mereka adalah salah satu bentuk keteguhan hati yang luar biasa. Mereka adalah sosok yang setiap hari menyeimbangkan peran sebagai pencari nafkah, pengasuh, sekaligus pelindung bagi anak-anaknya.
Sebagai masyarakat, kita punya tanggung jawab moral untuk mengubah cara pandang ini. Menghapus stigma bukan sekadar soal kata-kata, tetapi juga soal bagaimana kita memperlakukan perempuan single parent di sekitar kita. Apresiasi, empati, dan dukungan nyata adalah hal kecil yang bisa berdampak besar bagi mereka dan anak-anaknya.
Akhirnya, dari perjalanan panjang perempuan single parent, kita belajar tentang arti ketabahan, keberanian, dan cinta yang tanpa batas. Sudah saatnya kita berhenti melihat mereka dari kacamata stereotip, dan mulai menempatkan mereka pada posisi yang layak: sebagai pejuang yang pantas dihormati. Karena di balik setiap ibu tunggal, ada kisah luar biasa tentang bagaimana cinta bisa mengalahkan stigma.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI