Banyak juga hewan ternak menyebar di bukit-bukit
- Kuliner Masyarakat Toba
Toba tidak terlepas dari kekhasan kulinernya. Berbagai jenis makanan olahan ikan mas menjadi sajian yang istimewa berupa ikan tinombur dan dekke niura seperti dalam kutipan lagu "Pulo Samosir" berikut:
tu natinombur masihol ho
dekke ni ura dohot namargota
di pulo samosir do dapot ho
Â
Pada ikan tinombur, engkau rindu
Atau pada ikan mas na niura atau daging (campur) darah
Di Pulau Samosir akan kau dapatkan
Dikutip dari buku Makanan: Wujud, Variasi, dan Fungsinya Serta Cara Penyajiannya Daerah Sumatera Utara (1993:145-146) ikan tinombur berupa sajian ikan berkuah yang terbuat dari ikan bakar dan disedu dengan sedikit air yang telah dicampur dengan rempah khas Toba, seperti: andaliman dan kincung mentah. Berbeda dengan dekke na niura yang berarti ikan mas mentah yang direndam dengan asam selama minimal dua jam. Sajian dekke na niura ini juga menggunakan andaliman sebagai rempah khusus. Kedua sajian ikan ini menjadikan penikmatnya, khususnya pencipta lagu merasa rindu untuk terus berkunjung ke Toba agar bisa merasakan kembali kenikmatannya. Bahkan masih banyak lagi kuliner khas Toba seperti: namargota dan tuak takkasan.
- Memuliakan Warisan Budaya
Masyarakat setempat sebagai bagian dari keunikan pariwisata Toba turut serta memberikan warna tersendiri. Keberadaan masyarakat yang melekat dengan nilai-nilai tradisional membuat Toba semakin hidup. Pada lirik lagu "Pulo Samosir", tergambar kebiasaan masyarakat setempat dalam memuliakan warisan budayanya seperti berikut: