Selama hidupku engkau kupuji
Â
Pada bait-bait berikutnya, Nahum Situmorang dalam karyanya berjudul "Pulo Samosir" memperkenalkan kekayaan Toba dengan cara yang elegan. Tentang kearifan lokal masyarakat Toba, tentang kuliner Toba, tentang cara masyarakat Toba memuliakan tanah nenek moyangnya. Sikap inilah yang melekat kuat dalam masyarakat yang masih menjunjung tradisi dan budaya meskipun di tengah-tengah kemegahan destinasi alamnya. Dengan demikian, Toba sebagai pariwisata lokal berhak memperoleh keistimewaan di mata dunia.
- Kearifan Lokal Masyarakat Toba
Lirik lagu "Pulo Samosir" karya Nahum Situmorang menggambarkan bahwa alam yang terbentang dengan indahnya tidak akan sempurna tanpa kearifan lokal masyarakat setempat. Keseharian masyarakat menjadikan alam Toba semakin hidup. Dengan adanya kearifan-kearifan lokal masyarakat menunjukkan betapa harmonisnya antara alam dengan manusia.
Kearifan lokal masyarakat setempat berupa hidup dengan cara bercocok tanam berupa: kacang, bawang, dan padi; beternak; dan mengandalkan hasil danau. Hal ini tampak dalam kutipan berikut:
pardekkean hu haumakki
gok disi hassang nang eme nang bawang
rarat do pinahan di doloki
Â
(Di sana) tambak dan ladangku
Banyak di situ kacang, padi, juga bawang