“Pergilah mandi dan tetap sekolah. Karena Ibu akan membuatmu bak cinderella yang punya Ibu peri.” tambah Ibu mencoba menyenangkanku.
“Ingat ya, anak perempuan Ibu harus punya pendidikan yang cemerlang. Jangan seperti Ibumu yang sekarang ini cuma kerja serabutan . Anak Ibu harus lebih dari pada Ibu. Ibu kerja keras untuk menyekolahkanmu agar kamu pandai dan memiliki masa depan yang cerah.” Ibu mencium keningku, ada harapan dan semangat yang juga Ibu sematkan lewat bibirnya.
Yah...
Aku sadar. Bahwa memperingati Hari Kartini, bukan dilihat dari seberapa indah kebaya atau secantik apa riasaan wajahku. Tetapi lebih dari itu. Kecedasaan, pemikiran dan pemahaman yang Ibu Kartini ajarkan pada generasi berikutnya, padaku.
Aku akan selalu ingat dengan apa kata Ibuku bilang,
“Anak perempuan juga harus punya pendidikan, karena kelak dia akan menjadi "guru" untuk anak-anaknya.”
Oops, hampir saja hanya karena kebaya dan riasan , membuatku tak bersekolah. Membuat Ibu Kartini disana, bersedih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI