Mohon tunggu...
Linda Puspita
Linda Puspita Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Migran

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Surat Botol (Part 2)

27 Juli 2019   16:14 Diperbarui: 27 Juli 2019   16:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pras kecil terdiam. Terus melihat ke arah ibu itu untuk memastikan. Namun, lambaian tangan dan senyum ramah terus menggoda. Dia lari mendekati Sarah.

"Mama, kok malah dipanggil, dia kan, nakal," rengek Bella, menarik-narik baju ibunya.

"Enggak apa-apa, Sayang. Bella cuci tangan dulu, gih, katanya mau pisang goreng.

Akhirnya mereka bertiga menghambur tawa menikmati pisang goreng kesukaan Bella. Melupakan lemparan yang sudah menghancurkan gunung pasir.

"Nah, kalau gini, kan, enak dilihatnya. Jangan kaya tadi, apa lagi sama tetangga sendiri. Lain kali jangan nakal lagi, ya," ujar Sarah di sela tawa mereka.

"Mulai hari ini kita bersahabat?" tanya Bella cepat.

Pras melirik ke atas. Telunjuk menepuk kepalanya pelan, seolah sedang berpikir keras.

"Hmm, ok!" Lantang dan langsung meraih uluran tangan Bella.

Sebuah jari kelingking diajukan ke hadapannya. Pras memicingkan mata.

"Kamu harus janji, enggak akan ganggu Bella lagi," ujar gadis itu menjelaskan, dan Pras menyambutnya.

Mereka tertawa bersama, lompat-lompat dengan kelingking masih menyatu. Sarah menuai senyum melihat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun