nyariin kakak, Â orang cathring ya dek
ga tau, tapi mau ketemu sama kakak, nunggu diteras depan ka
Hasnah bergegas menuju teras depan rumahnya, banyak orang disana, ada beberapa orang yang memasang tenda, merapihkan tempat duduk. Hasnah celingak celinguk mencari orang yang dimaksud adiknya. tapi tidak ketemu.
ketika hasnah memutar badannya untuk kembali kedalam rumah, tiba tiba ada suara yang memanggilnya.
Na...nana... suara itu seperti pernah Hasnah dengar, hanya dia yang memanggil Hasnah dengan panggilan itu
dengan sigap Hasnah memutar tubuhnya. matanya membulat, wajahnya terkejut, dari mulutnya terdengar mengucapkan kata Paaanduu dengan suara bergetar. kamu Pandu, ulangnya bertanya.
iya aku Pandu, aku datang. ucap lelaki gagah yang ada didepan Hasnah sambil tersenyum.
Hasnah mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, lelaki itu menyambutnya dan menarik tangan hasnah, sehingga hasnah masuk dalam pelukannya.
Terimakasih na, aku tidak pernah menjanjikan apa pun, tapi kamu tetap menunggu. mohon maaf, kamu harus menunggu terlalu lama
sampai aku memantaskan diri untuk disamping kamu. terimakasih nana ku sayang. ucap laki-laki itu seraya mengusap rambut Hasnah.
Air mata Hasnah tidak bisa dibendung, mengalir deras, bukan..bukan sedih tapi bahagia.Â