Mohon tunggu...
Lilis Mastul
Lilis Mastul Mohon Tunggu... Guru SD, yang ceria, semangat dan kekinian

seorang istri dan ibu dari dua orang putra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kado terindah

17 September 2025   17:30 Diperbarui: 17 September 2025   17:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kedua tangan Hasnah terus mengaduk aduk makanan yang ada dipiringnya dengan wajah cemberut dan kesal. napsu makannya seketika hilang, mendengar ucapan uwaknya yang bagai busur panah menembus jantungnya.

Hasnah kamu itu sudah  masuk usia 28 tahun, sudah jadi guru ASN, hidupmu sudah terjamin, mau cari pendamping hidup seperti apa, tipe gimana, model laki-laki seperti apa hasnah. ga ada laki-laki  yang plek ketiplek seperti khayalanmu. ucapan uwak yang pelan tapi membuat kuping Hasnah panas. lihat bapakmu, coba lihat ibumu, tuh adikmu apa engga kasihan. mereka itu takut menyinggung perasaanmu, takut kamu merasa tidak nyaman, makanya mereka engga pernah rewel nanya. 

Jauh dilubuk hati Hasnah pun merasa bersalah, melihat bagaimana orang tuanya selalu jadi bulan bulanan pertanyaan yang itu itu saja, anak gadismu sudah menikah belum, cepetan mantu biar saya merasakan masakan mantenan. undang undang ya kalo mantu. senyum ibu selalu manis mendengar pertanyaan pertanyaan itu, padahal mungkin hatinya menangis. mohon doakan saja semoga anak sulung saya segera ketemu jodohnya. ucap bapak hasnah tenang.

waktu terus berjalan, hari berganti, bulan berlalu, tahun terlewati.tak terasa kini hasnah sudah memasuki usia 30 tahun,tetapi tidak ada yang berubah pada hasnah, tetap sendiri. 

Hasnah merebahkan tubuhnya yang terasa penat dan lelah, setelah seharian berkeliling mengantarkan adiknya untuk menyebarkan undangan pernikahan, kepada sodara,teman dan rekan kerja. walaupun berat karena harus mendengar ledekan, guyonan engga lucu karena statusnya yang masih saja melajang.

Hasnah tetap tersenyum, ia merasa bahagia akhirnya adik semata wayang kesayangannya telah menemukan tambatan hatinya. 

perlahan Hasnah membuka sebuah buku catatan kecil, tampak usang, disalah satu lembar buku tersebut terselip sebuah foto yang sudah agak pudar. tampak gambar seorang pemuda berdiri dengan gaya cool pada jamannya. Hasnah mengambil foto tersebut, lalu menghela napas. pandu..., ucapnya lirih. lalu meletakan foto tersebut kembali didalam buku catatan usangnya. 

Suasana rumah Hasnah semakin ramai, banyak saudara jauh sudah berdatangan, maklum saja besok adalah acara lamaran adik kesayangannya. Hasnah berbaur dengan keluarga besarnya. semua pandangan iba, kasihan dan celetukan garing tentangnya berusaha di abaikannya. Hasnah sibuk melakukan yang bisa ia kerjakan. 

Ka...Ka Hasnah, panggil adiknya membuatnya terkejut.

kenapa dek, jawab hasnah sambil menghampiri adiknya.

Tuh didepan ada yang nyariin kaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun