Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyummu

1 Agustus 2016   12:26 Diperbarui: 13 September 2016   08:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan malam ini....

“Bang..bang..kenapa kamu wajah kamu? kenapa? kenapa? bang Eka bangun..bangun..aku masih disini jangan tinggalkan aku.” Aku menangis melihat bang Eka tiba-tiba pingsan.

Panik kupanggil ambulance rumah sakit. Ya tengah malam disaat orang tidur aku mengantar suamiku. Menangis terus yang bisa aku lakukan. Kenapa ya Allah apa yang sebenarnya terjadi pada suamiku?

Tiba di UGD rumah sakit aku masih menangis tidak tahu apa yang terjadi.

---------------

“Sahabat, kaos pesanan kalian diambil ke rumah sakit ya?Maapkan aku tidak bisa menerima kalian dirumahku.” Kukirim pesan kepada 6 sahabatku.

Aku masih dirumah sakit menunggu bang Eka pulih dari sakitnya. Bang Eka belum sadarkan diri, diagnosa dokter bang Eka sakit stroke. Kaget aku mendengar kabar itu, kenapa bang Eka bisa terkena stroke??Lebaran, mudik rasanya hilang dari pikiranku. Aku ingin melihat senyumnya kembali, aku ingin bang Eka seperti sebelumnya.

Ridho anakku sementara kutitipkan adik iparku. Sedih rasanya tidak bisa mewujudkan keinginan Ridho untuk mudik. Alhamdulillah anakku memang baik hati dan pengetian, dia mengerti kalau ayahnya sakit. Dia ingin ayahnya lekas sembuh dan bisa berkumpul bersama lagi.

“Sibah, ini pada mudik. Aku belum bisa mengambilnya. Sabar ya, semoga bang Eka lekas sembuh.”Rida, Wulan,Cici, Karisa, Uswah sudah mudik dengan keluarganya.

“Terima kasih, hati-hati diperjalanan ya.” kusampaikan pesan untuk mereka.

“Diambil diruang apa mbak Sibah, aku yang mengambilnya. Biar mbak bisa konsentrasi nungguin bang Eka.” Pesan singkat dari Hasna yang belum mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun