Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyummu

1 Agustus 2016   12:26 Diperbarui: 13 September 2016   08:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabatku memelukku erat. “Sabar ya mbak Sibah, Allah selalu ada untukkmu. We love you because Allah.”

Mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit, pulang menuju rumah masing-masing.

-------------------

Mentari memancarkan sinarnya begitu terang benderang.

Senyumnya, semangatnya membuatku lebih tegar. Air mata ini yang dahulu sering jatuh, sekarang diganti tetesan air mata bahagia. Bang  Eka berangsung pulih meskipun tidak bisa seperti sediakala.

Dua minggu dirumah sakit, dokter mengijinkan pulang. Kontrol ke rumah sakit rutin dilakukan sesuai anjuran dokter.

“Aku rindu senyummu dinda. Maafkanlah aku menyusahkanmu.”ucap bang Eka padaku.

“Jangan bicara seperti itu bang, aku akan setia mendampingimu.”senyum padanya.

“Kau dan Ridho adalah anugerah terindah yang Allah kirimkan untukku.”syukur bang Eka.

“Ayah...Ridho kangen ayah. Nanti Ridho yang ajak jalan-jalan ayah ke taman kalau sore.”Ridho kangen ayahnya.

Syukur kami padaMu Ya Allah, masih Engkau anugerahkan nafas untuk kami. Ketika sakit syukurnya harus ditambah untuk mengingat saat sehat, karena memang benar sehat itu mahal harganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun