Senyummu bukan sekadar gerakan bibir, melainkan sinar kebahagiaan yang merekah dari dalam hatimu.
Di dalam sorot matamu yang memancar, senyummu mengalir bak sungai berwarna.
Di senja yang merona, di langit yang biru,Senyummu merekah, memikat hatiku.Seperti sang mentari, memancar hangat
Setiap senyummu mengukir cerita, di balik awan, di antara bintang yang bersinar.
Di senja yang memudar, di peraduan waktu,Senyummu meruntuhkan langit dalam sepi.Tiap matahari terbenam menari di matamu
Di langit biru terbentang luas,Senyummu meruntuhkan pagar langit yang kaku.Dalam setiap riuh rendah dan riang suasana
Di atas sana, di ladang awanSenyummu membelai matahari yang maluAngin berbisik memperdengarkanBahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.
Akhirnya ku temukan dirimu kembali, setelah sekian lama tak berjumpa
Tersenuymlah karena senyumanmu membawa kebahagiaan
Puisi ini adalah kenanganku saat dulu aku masih mahasiswa.
Kau tak pernah memilih tempat Di atas laut pun kau memberi warna indahmu Warna damaimu sangat terasa nyaman
Tidak mengapa, aku tak ingin senyummu disambar petir
Senyummu tak mudah ku lupakan, saat malam hadir diantara sinar rembulan
Senyummu kembali hadir, menghiasi cerita kita dan memberi warna alam semesta
Ketika aku menatap langit di pagi hari, hanya satu yang kupinta darinya
Rasa rindu menggebu untuk bertemu, teringat janji semanis madu
Puisi yang mengungkapkan tentang kerinduan dan luka hati.
Takdir ada untuk diterima, entah sebuah kebahagiaan atau kesedihan
Mawar itu merah, Violet itu biru, Sapaanmu ceria, Begitu juga kam