Harsey dan Blanchard mengembangkan teori kepemimpinan yang pada awalnya disebut ”life cycle theory of leadershi”" dan kemudian dinamakan “situational leadership theory” (Yuki, 1989). Argument dasar teori ini adalah kepemimpinan yang efektif memerlukan kombinasi yang tepat antara perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasi hubungan, serta mempertimbangkan tingkat kematangan bawahan atau anggota tim. Berdasarkan kombinasi tersebut, dapat diterapkan beberapa gaya kepemimpinan yaitu sebagai berikut.
- Gaya telling (bercerita), dengan gaya cerita ini pemimpin harus memberikan pengarahan dan petunjuk untuk mengerjakan berbagai tugas di dalam suatu organisasi atau kelompok.
- Gaya selling (menjual), dengan gaya ini pemimpin ditempatkan dalam situasi dimana pemimpin memberikan pengarahan secara seimbang dengan memberikan dukungan, meminta dan menghargai dukungan serta masukan dari para bawahan atau anggotannya.
- Gaya participating (partisipasi), dalam gaya partisipasi ini, pemimpin bersikap lebih kolaboratif, ada kedekatan emosional sehingga mengedepankan konsultasi, pembimbingan, dan dukungan, serta sedikit pengarahan tugas.
- Gaya delegating (delegasi), dalam situasi ini pemimpin memberikan tanggung jawab penuh kepada para pegawai untuk menyelesaikan tugas. Pemimpin cukup mengetahui laporan dan memberikan dukungan, tanpa memberinya arahan.
Elemen Kunci dari Kepemimpinan
Ada 5 (lima) elemen kunci dari kepemimipinan menurut Lussier (2009), yaitu sebagai berikut.
1. Pemimpin-Pengikut (Leaders-Followers)
Pengikut yang baik akan melakukan peran kepemimpinan apabila diperlukan, dan pengikut mempengaruhi para pemimpin. Dengan mengetahui bagaimana pemimpin dan pengembangan keterampulan kepemimpinan akan membuat orang menjadi pemimpin dan pengikut yang lebih baik.
2. Proses Mempengaruhi
Proses mempengaruhi yang dimaksud adalah proses dimana seorang pemimpin mengkomunikasikan ide-ide, mendapatkan masukan dari orang-orang, dan memberikan motivasi kepada pengikut untuk mendukung dan melaksanakan ide-ide melalui suatu perubahan.
3. Tujuan Organisasi
Kepemimpinan terjadi ketika pengikut dipengaruhi untuk melakukan apa yang bermanfaat baik bagi organisasi maupun bagi diri mereka sendiri. Untuk itu, perlu adanya visi dan misi bersama yang dijadikan sebagai alat bagi seorang pemimpin untuk meyakinkan pra anggotanya.
