Mohon tunggu...
Tyan Nusa
Tyan Nusa Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Sedang Menempuh Studi Teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belum Laku

4 Desember 2020   10:38 Diperbarui: 4 Desember 2020   17:54 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

perasaan saya kah ini? yang tak juga lelah?terlalu kikuk atau kaku, sampai belum satu kata pun yang laku. 

benar!!! saya menjual cerita sehari. bukan mau kaya tapi tak berdaya kalau harus dilupakan sendiri.

mulanya saya dibayangi ragu, raga yang letih, terbaring pada hayal, jaring laba-laba. rumah yang tak lagi bertuan.

apalagi jarang memang saya mengingat saat sepanjang hari yang sendiri. ta mengasyikkan, tapi juga ta bisa disangsikan.
seperti ngarai yang terbentang sebelum bayang sampai di jurang tempat pengasingan.

1.
PAGI-PAGI. 

ada gelak di bawah pintu, tersamar derai hujan di atap, sedap, terdengar merdu bersama alunan kasio: kyrie, gloria, sanctus, dan Angus Dei. dan jendela terbuka membentangkan pepohonan rimbun. lalu bau tanah basah menyeruak ibarat bayi yang puas disusui.

saya sempat melek sebentar. memastikan langkah batas.  detik demi detik menilik syukur semalam dalam doa yang dalam. 

lalu saya tersungkur lagi.  menyeka nafas dalam kain panas. sekali-kali jadi malas tak apa. berharap ada yang menyenggol gelas itu.  sampai jatuh dan berubah berkeping-keping! praaaakkkkk ledaakkkk! 

2.

SIANG-SIANG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun