Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kuatkan Hatimu

7 Juni 2017   06:07 Diperbarui: 7 Juni 2017   06:50 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengundurkan diri sebagai wanita karier menimbulkan beberapa perubahan dalam diri Renna. Kini ia lebih banyak di rumah. Tak lagi disibukkan dengan jadwal konseling dan hypnotherapy dengan klien. Seperti ekspektasinya, Renna seratus persen menjadi istri Albert dan Bundanya Chelsea.

“Nanti kamu menyusul kan, Sayang?” tanya Albert memastikan, mengawasi Renna yang tengah memakaikan headband di kepala Chelsea.

“Iya. Tapi setelah aku facial.” jawab Renna.

Mereka bertiga beranjak ke halaman depan. Sebelum masuk ke mobil, Chelsea mencium pipi Renna.

“Bye, Bunda.”

“Bye, Chelsea. Hati-hati ya, Sayang.”

Albert mendekat. Memeluk pinggang Renna, mengecup keningnya, lalu berkata.

“I will miss you, Dear.”

Renna tertawa kecil. Kedua pipinya merona merah.

“Kamu ini...nanti kita ketemu lagi kok pas buka puasa. Tapi, benar juga. Sebentar saja berpisah denganmu, aku pun akan rindu.”

Melempar senyum menawan pada istrinya, Albert membuka pintu pengemudi. Honda Mobilio itu melaju meninggalkan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun