Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Buku Best Seller

20 November 2019   06:00 Diperbarui: 20 November 2019   06:14 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**   

Aku menggandeng tangan Catharina ke kapel. Wajah sahabatku ditekuk. Apa aku salah lagi? Bukankah janjiku untuk menemaninya ke kapel pagi ini sudah kulunasi?

"Catharina, senyum dong. Di rumah, aku ketemu Papa yang dinginnya kayak es krim. Masa di sekolah aku ketambahan muka cemberut kamu?" paksaku.

Catharina mengentakkan sepatunya ke paving block. "Kamu nggak punya waktu sejak ikut OSIS bodoh itu!"

Kalau bukan Catharina sahabatku, sudah kutampar mulut orang yang membodoh-bodohkan OSIS. Organisasi paling top di sekolahku itu bukan organisasi bodoh. Prokernya keren-keren, dan kinerja pengurusnya super.

"Sorry...waktuku memang berkurang banyak. Tiap Senin-Kamis rapat dan semacamnya. Tapi, aku tetap sayang sama kamu." ucapku meyakinkan.

"Ok, kalo kamu masih sayang sama aku. Nanti sore temenin aku ke mall. Udah lama kita nggak ngemall kayak dulu."

Aku mengangguk. Kebetulan, sore ini tidak ada agenda rapat OSIS. Obrolan membawa kami sampai di kapel. Anak-anak memulai doa pagi. Aku duduk di bangku belakang, memperhatikan jalannya doa dengan khidmat.

Usai doa pagi, kami bergegas ke ruang musik untuk mengikuti pelajaran pertama. Frater Gabriel menyambut kami hangat seperti biasa. Dia menanyakan tugas yang diberikannya pada kami minggu lalu.

"Siapa yang mau coba duluan? Yang duluan coba, saya beri nilai tambahan."

Kuangkat tanganku. Natasha merengut. Ia kalah cepat. Aku pun berjalan mantap menuju grand piano. Kumainkan lagu yang telah kulatih berulang kali sepanjang minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun