Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Buku Best Seller

20 November 2019   06:00 Diperbarui: 20 November 2019   06:14 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untaian pesan Frater Gabriel menyiramkan ketenangan di jiwaku. Aku harus kuat menghadapi raut dingin Papa di meja makan. Toh masih ada Ayah. Dia akan selalu bersamaku.

Ayah? Kalau dipikir-pikir lagi, Ayah ratusan kali lipat lebih sabar dari Papa. Senakal apa pun, Ayah tidak pernah mendiamkanku. Ayah lebih memilih diam saat marah. Kalaupun dia marah, kemarahannya tak menyakitiku.

Ah, apa-apaan aku ini? Kenapa aku malah membandingkan Ayah dan Papa? Tapi, kenyataannya memang begitu kok. Ayah jauuuuh lebih sabar.

Pintu kamarku diketuk halus. Aku bangkit dan membukanya. Ayah berdiri tegak di ambang pintu. Tangan kanannya membawa segelas susu, dan tangan kirinya memasukkan iPhone ke dalam saku. Dia tersenyum melihatku sudah bangun.

"Selamat pagi, Sayangku." sapanya dengan gaya khasnya.

"Pagi, Ayah. Makasih ya, susunya. Ayah, temenin aku bentaaaar aja."

Kami masuk ke kamar. Ayah duduk di pinggir ranjangku. Aku menyesap susu coklat pelan-pelan. Dari sudut mata, kulihat Ayah mengeluarkan iPhonenya lagi dan membuka aplikasi entah apa.

"Ayah...?"

"Ya?"

"Ayah lagi chatting sama siapa?"

"Nggak kok, Ayah nggak lagi chatting."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun