Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Bintang Jatuh

19 November 2019   06:00 Diperbarui: 19 November 2019   06:04 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku chat Papa. Tapi cuma di-read." kataku sedih.

Traffic light menyala merah. Ayah menurunkan tangan dari kemudi mobil. Dibelainya rambutku.

"Sabar, Sayang. Nanti juga Papa chat kamu." hiburnya.

Ah, aku tak yakin. Papa kan gila kerja. Mana sempat chat anaknya?

Aneh. Kian lama, kepercayaanku kepada Papa terus mengecil. Belakangan ini, aku lebih dekat dengan Ayah. Kedekatanku dengan Ayah bertambah erat sejak aku tahu Ayah sakit.

Tirai lamunanku membuka. Ayah bisa menjadi apa saja untukku. Ia lebih dari sekedar ayah. Pria bernama Calvin Wan itu menjadi ayah merangkap sahabat sejati, kekasih, tempat curhat, guru, dan konselorku.

Sibuk berpikir membuatku mengantuk. Kepalaku tersandar di lengan Ayah. Aku tertidur.

Saat terbangun, jari-jari kakiku beku kedinginan. AC mobil, ditambah lagi udara perbukitan, membuat suhu dua kali lipat lebih dingin. Namun, kurasakan sepotong kain lembut melapisi sekujur tubuhku.

Selimut? Benar, ini selimut. Pastilah Ayah mengambil selimut dari bangku belakang dan menyelubungkannya ke tubuhku. Ah, manisnya...

Dengan kaki pegal dan tubuh remuk, aku berjalan masuk ke rumah. Ayah melangkah di sisiku. Wajah Ayah lebih pucat dari pertama kali aku memandangnya sore tadi.

Prok...prok...prok!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun