Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Bintang Jatuh

19 November 2019   06:00 Diperbarui: 19 November 2019   06:04 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nggak mau kasih tahu ah. Takutnya nggak terkabul." kata Silvi cepat.

"Ok. Kalo gitu, Ayah juga rahasiain harapannya."

Silvi mendelik. Calvin mengacak-acak rambutnya.

Kenapa interaksi mereka begitu cair? Dengan Papanya yang selalu ia kagumi pun, tak pernah Silvi sedekat ini. Seakan ada tembok tak kasat mata antara Silvi dengan sang Papa. Namun, tembok itu tak ada di antara Silvi dan Calvin.

**   

-Fragmen Silvi

Tubuhku penat. Namun, hatiku seringan awan. Hari ini menyenangkan sekali. Aku dilantik menjadi pengurus OSIS. Dan aku bisa melihat bintang jatuh. Tak sabar ingin kukabarkan hal ini pada Papa.

Dalam perjalanan pulang, kuketikkan beruntai pesan ke nomor Whatsapp Papa. Kuceritakan keseruan hari ini. Senyumku mengembang saat dua centang biru berpendar di layar. Pesanku langsung dibaca. Papa sedang online.

Semenit. Tiga menit. Lima menit. Papa sudah membacanya, tapi kok tidak ada balasan ya? Apa Papa terlalu sibuk sampai lupa membaca pesan? Memangnya pesanku ini koran?

"Kenapa liatin handphone terus, Silvi? Awas, lama-lama liat handphone sementara cahaya minim bisa merusak mata." Ayah menakutiku.

Aku tertegun. Buru-buru aku mengantongi iPhoneku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun