Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Berat Meninggalkanmu Sendiri

18 November 2019   06:00 Diperbarui: 18 November 2019   06:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terus berpikiran negatif sama saja berdoa jelek untuk Ayah. Sudah ya, Nak. Kamu harus fokus dengan LKO."

Kugigit bibirku. Perlahan aku bangkit, menyandang ransel, dan menggandeng tangan Ayah. Kami berjalan menuruni tangga. Masih ada waktu dua jam lagi sebelum LKO. Jarak rumah dengan sekolah bisa ditempuh lima belas menit kalau bermobil.

Kuhentikan langkah di depan grand piano. Ayah menatapku bingung. Sebelum pergi, aku ingin bernyanyi untuk Ayah. Ketika kusodorkan selembar partitur, Ayah paham. Ia rampas partitur di tanganku, membacanya cepat-cepat, lalu mulai menekan tuts piano.

Kutahu kamu bosan

Kutahu kamu jenuh

Kutahu kamu tak tahan lagi

Ini semua salahku

Ini semua sebabku

Kutahu kamu tak tahan lagi

Jangan sedih, jangan sedih

Aku pasti setia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun