Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Berat Meninggalkanmu Sendiri

18 November 2019   06:00 Diperbarui: 18 November 2019   06:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya, Allah, jagalah Ayahku. Angkatlah rasa sakitnya, lindungilah ia dari segala marabahaya." doaku dalam hati.

Bukannya mendoakan kelancaran LKO, aku malah mendoakan Ayah. Kekhawatiran merobek dadaku. Bagaimana kalau Ayah ngedrop lagi saat tak ada siapa-siapa? Mana Sonia sering izin belakangan ini. Aduh, aku khawatir.

"Tadi kamu berdoa apa?" tanya Ayah kepo.

"Aku doain Ayah. Biar Tuhan jaga Ayah selama aku pergi." jawabku jujur.

Ayah mengusap lembut rambutku yang terkuncir rapi. Kulihat pancaran haru di matanya.

Kenapa terasa berat begini? Aku berat meninggalkan Ayah sendirian. Bayang-bayang pikiran negatif bergumul di kepalaku.

"Kenapa, Silvi?"

"Aku nggak bisa tinggalin Ayah sendiri. Aku takut Ayah sakit, aku takut Ayah kenapa-napa."

Ekspresi ganjil menyapu wajah Ayah. Sepertinya aku salah bicara.

"Berhenti berpikiran negatif, Sayangku. Kamu mau Ayah beneran sakit?" tegur Ayah halus.

Aku menggeleng kuat-kuat. Bibirku terkatup rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun