Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Papa dan Ayah] Komitmen 95 Persen

15 November 2019   06:00 Diperbarui: 15 November 2019   06:07 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: happyfathersday.net

"Nggak...nggak mungkin!" ratapnya.

Bukan, bukan ini yang diinginkan Calvin. Tangis putrinya adalah hal terakhir dalam daftar kemungkinan terburuknya.

Tangis Silvi pecah. Ia lemas dalam pelukan Calvin Ayah dan anak itu berpelukan erat sekali.

"Kita harus menerima kenyataan, Sayangku. Jika tidak bisa menerima kenyataan, bagaimana solusi ditemukan?" Calvin berbisik lembut.

"Ayah sakit kanker! Ayah sakit parah! Aku...aku..."

Tanpa dijelaskan pun, Calvin memahami isi hati Silvi. Gadis itu takut kehilangannya.

"Itu sebabnya Ayah bekerja dari rumah, tidak seperti Papa yang bisa ke kantor tiap hari. Bekerja di lingkungan perokok itu berat, Nak."

"Ayah nggak pernah merokok! Tapi kenapa bisa kena kanker?" protes Silvi. Pada saat bersamaan, petir kembali menggeletar.

"Perokok pasif lebih berisiko. Orang-orang seperti Ayah terpapar asap. Dan...beginilah akibatnya."

Isak tangis Silvi bersahutan dengan gemuruh petir. Calvin menuntun Silvi meninggalkan kamar mandi. Didudukkannya gadis belia itu ke tempat tidur. Dielusnya rambut Silvi penuh sayang.

"Silvi, kalau suatu saat nanti kamu punya ibu, datangnya dari Papa. Orang berpenyakit seperti Ayah tidak pantas membangun ikatan dengan seorang wanita. Ayah berkomitmen 95% untuk tidak menikah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun