Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Papa dan Ayah] Komitmen 95 Persen

15 November 2019   06:00 Diperbarui: 15 November 2019   06:07 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: happyfathersday.net

"Ayah...Astaghfirullah al-azhim,, Ayah kenapa?"

Silvi menerobos masuk, rambutnya terburai-burai. Kedua matanya membesar ketakutan.

Terlambat. Sisa kekacauan yang menodai wastafel belum sempat dibereskan. Calvin menatap sedih wajah Silvi yang terpantul dari cermin yang terpasang di atas wastafel.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Silvi..." Calvin berusaha tersenyum.

"Gimana aku nggak khawatir? Ayah batuk darah!"

Calvin menutup matanya sejenak. Rasa sakit ini sulit tertahankan. Ia harus kuat demi Silvi.

"Ayah, tolong jujur sama aku. Ayah kenapa?" Silvi bertanya, perih.

Berat ia bernapas. Hatinya dikepung rasa bersalah. Percuma menutupi keadaan dari Silvi. Semoga Adica memaafkannya.

"Kanker paru-paru..." lirih Calvin.

Ctar!

Petir meraung. Silvi bernapas cepat dan tak teratur. Matanya berhujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun