Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Ayahku Ada Dua

12 November 2019   06:00 Diperbarui: 12 November 2019   19:53 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan...

Astaga! Noda merah apa itu di rok putihku? Makin lama, noda merah makin banyak. Aku merosot ke latai.

"Papaaaa!" teriakku panik.

Sunyi. Aku kian panik.

"Papaaaa!" teriakku lagi, lebih kencang.

Serta-merta pintu jati bercat coklat di depanku menganga. Bukan sosok Papa yang dimuntahkannya, tetapi Ayah. Kulihat wajah Ayah tegang. Dia membungkukkan tubuh tingginya di depanku.

"Ayah, rok seragamku berdarah!" Aku mengadu. Rasanya baru September lalu aku meniup lilin berbentuk angka 14. Tapi, aku masih mengadu sambil menangis seperti anak kecil.

"Nggak apa-apa, Sayang. Ini normal." kata Ayah menenangkan.

Mataku membola. Sebentar lagi aku akan menambahkan kata 'gila' di belakang nama Calvin Wan. Rokku penuh darah begini dibilang normal?

"Normal gimana, Ayah? Darahnya banyak gini!" jeritku histeris.

Ayah mengusap rambutku. Digendongnya tubuhku. Aneh, Ayah yang sering sakit begitu masih kuat menggendong tubuhku? Dibawanya aku ke ruang kerjanya. Kuamati Ayah membuka laci meja, lalu mengeluarkan bungkusan besar berwarna biru. Isinya pembalut sepanjang 32 senti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun