Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Piano Putih, Mata Biru, dan Lapisan Es

20 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 20 Februari 2019   06:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diiringi seruan tertahan, Calvin berlari menghampiri pemuda tinggi berjas biru itu. Lengan Revan terentang. Pelukan adalah hadiah pertama saat pertemuan.

"Calvin...long time no see!" kata Revan bahagia. Diangkatnya tubuh Calvin, lalu diputarnya. Seperti waktu mereka masih kecil.

"Kamu tambah berat...apa kemo membuatmu berisi?" selidik Revan terengah.

Calvin tertawa. "Bilang aja gemuk. Ternyata obat-obatan itu membuat posturku tidak indah."

"Sabarlah. Kalau kamu sembuh, nanti tubuhmu bisa ideal lagi."

Revan pulang. Akhirnya...

**    

-Semesta Tuan Effendi-

Kata karyawannya, hati Tuan Effendi dilapisi es. Banyak bagian yang keras, dingin, beku, dan perlu proses untuk mencairkannya. Benar, benar sekali.

Calvin mencoba berbagai cara untuk mencairkan lapisan es itu. Celakanya, Calvin sumber kekuatan sekaligus sumber kelemahan sang Papa. Tuan Effendi berat sekali untuk berkata 'tidak' padanya.

Usai menjemput sang Papa di gereja, dibawanya ayah kandungnya itu ke sebuah resto. Ia pesankan masakan Padang kaya rempah. Kuliner dari tempat Papanya dibesarkan. Pintar sekali Calvin menyamankan suasana hati Tuan Effendi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun