Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ilmu Kehidupan Seorang Ayah

11 Juni 2018   05:00 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:19 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayah, kenapa kita hanya berdua? Bunda nggak ikut?" Safira menanyai Calvin di dalam mobil.

Nissan X-Trail itu melaju cepat di jalan tol. Calvin hanya ingin pergi berdua dengan putrinya. Ia bahkan tak membawa supir.

"Hari ini, Ayah hanya milik Safira." Calvin tersenyum menawan, memberi jawaban romantis yang menenteramkan.

Safira balas tersenyum. Senang sekali bisa berduaan dengan Calvin. Tanpa supir pribadi yang berwajah bosan, tanpa omelan galak Bundanya. Hanya bersama Calvin, Safira bahagia.

Perjalanan berlangsung menyenangkan. Safira dan Calvin bernyanyi mengikuti alunan lagu di radio mobil. Sesekali mengomentari apa yang mereka lihat di jalan-jalan raya. Menunggu kemacetan dengan sabar.

Jauhnya jarak tak terasa. Mereka turun dari mobil, masih dengan senyuman menghiasi wajah selepas bernyanyi dan berbicara banyak hal sepanjang perjalanan. Seorang petugas valley parking mengambil alih. Tersenyum hormat pada Calvin.

"Lho, ini kan supermarketnya Ayah." tukas Safira kebingungan.

Calvin hanya tersenyum misterius. Digandengnya tangan putrinya ke dalam areal supermarket.

Pintu kaca terbuka otomatis. Kesejukan AC menyerbu tangan, tengkuk, dan kaki mereka. Lantai keramik di bawah kaki mereka bersih mengkilap. Inilah satu dari lima gerai supermarket yang dikelola Calvin. Jaringan supermarket warisan keluarga yang jatuh ke tangannya.

Jangan samakan supermarket ini dengan kebanyakan supermarket lainnya. Di sini memadukan konsep hypermarket, food, dan entertainment. Bukan supermarket biasa. Tak hanya surganya para ibu yang ingin berbelanja kebutuhan, tetapi juga sarana refreshing untuk anak-anak dan semua orang lintas usia. Ada playground dan kids city di lantai tiga. 

Katalog memudahkan pengunjung untuk menemukan barang yang mereka cari, berikut petunjuk lorong dan counternya. Supermarket ini menyasar segmentaasi konsumen kelas menengah ke atas. Wajar bila produk-produknya berkualitas tinggi. Meski demikian, supermarket ini konsisten menjual produk halal. Tidak boleh dijual produk daging babi, minuman alkohol, dan materi non-halal lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun