Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Saya Temani Kamu, Selama Sisa Hidup

27 Februari 2018   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:06 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepasang kaki berlari mengejar. Pelataran rumah sakit dijejaki dua pria tampan berdarah Tionghoa. Satunya berjas dark brown, satunya lagi memakai jas hitam.

"Calvin, stop. Biar aku saja. Jangan nekat." cegah Adica setengah jengkel. Merebut kunci mobil dari tangan kakak semata wayangnya.

"It's a quarter eight, Adica. Urgen. Dia pasti marah sekali." Calvin sabar menjelaskan seraya melirik cemas arlojinya.

Adica menghentakkan kakinya kesal. Menatap Calvin frustrasi.

"Cinta boleh saja, tapi kesehatanmu lebih penting!" hardiknya.

"Kamu tahu...ini sangat penting untukku." Calvin bergumam lirih. Bersandar ke mobilnya, bersiap membuka pintu.

"Ok ok fine! Minggir!"

Pintu Alphard hitam itu terbuka. Seulas senyum tipis terlukis di wajah pucat Calvin. Segalak dan sekeras apa pun, rasa sayang Adica menang.

"Duduk di sampingku! Aku bukan supirmu!" bentak si anak tengah galak.

"Iya, Tuan Adica. Terima kasih ya." kata Calvin halus.

Mobil meluncur meninggalkan halaman rumah sakit. Calvin bersandar di tempat duduknya. Merasakan dinginnya udara menyerbu lengan dan kakinya. Sakit di pinggang dan perut bagian bawahnya menusuk tajam. Sesungguhnya ini perjalanan yang berat untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun