Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Saya Temani Kamu, Selama Sisa Hidup

27 Februari 2018   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:06 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sisa hidup yang mungkin takkan lama..." bisik Calvin, setulus hati.

"Akan kulewati bersamamu."

Kerasnya hati Silvi tergoyahkan. Ia limbung, lalu rebah dalam pelukan Calvin. Kedua tangan Calvin membelai rambutnya.

"Relakah kamu begini terus selama sisa hidupmu?" lirih Silvi.

"Selama aku mampu, mengapa tidak?" balas Calvin lembut.

"Buat apa merelakan sisa hidup untuk menemani gadis bodoh, kesepian, kasar, dan nyaris buta sepertiku? Aku tidak berguna."


"Tidak, Silvi. Dan aku rela bila itu harus terjadi."

Di puncak tangga, terdengar seseorang terisak tertahan. Syifa telah pindah posisi. Ia ditarik paksa oleh Adica dari balik manekin. Diseret paksa ke lantai dua. Alhasil Adica dan Syifa mengawasi adegan penuh cinta itu dari atas.

"Kaulihat? Kakak kita yang bodoh itu sudah terbutakan cinta? Harusnya dia menikahi wanita lain. Tak usah repot-repot menghabiskan sisa hidupnya untuk menemani Silvi. Silvi yang cantik, Silvi yang tidak bisa melupakan biarawan itu hingga tak ingin menikah." Adica berkomentar tajam.

Dalam pelukan Silvi, rasa sakit itu datang lagi. Berusaha menahannya, tapi tak bisa. Calvin batuk darah. Tak sengaja menodai gaun cantik berpotongan mewah yang dikenakan Silvi dengan darahnya.

**      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun