Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Saya Temani Kamu, Selama Sisa Hidup

27 Februari 2018   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:06 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak, kita harus teruskan. No worries."

Susahnya punya kakak keras kepala. Jika sudah punya tekad, Calvin takkan surut langkah.

Samar, di sela alunan lagu-lagu Brian Adams, Adica dapat mendengar suara lembut lain menggumamkan zikir. Suara bass bertimbre berat yang empuk dan merdu. Jika Calvin menggumamkan zikir seperti itu, tandanya ia merasakan kesedihan dan kesakitan. Adica sudah hafal. Ia hanya bisa berdoa memintakan kekuatan.

Sesal di hati Calvin berbaur dengan kesedihan. Seharusnya ia lebih hati-hati. Tidak gegabah. Candaannya menyakiti hati Silvi. Apa lagi pengusaha-pengusaha sukses dan kaya itu tertawa dibuatnya. Jelas Silvi makin tersakiti. Seakan Calvin mempermalukannya dan mengiranya hanya ingat hal-hal buruk tentangnya.

Titik-titik hujan berjatuhan. Tetes dinginnya mengambang di kaca mobil. Hujan, Silvi sangat menyukainya. Calvin serasa terlempar dalam deja vu. Mungkinkah akan terjadi lagi?

Tanda tanya di hatinya buyar seketika. Sakit ginjalnya makin tak tertahankan. Sedetik kemudian...


Tes.

Bukan hanya hujan yang menetes. Darah segar menetes dari hidungnya.

**     

"Pulanglah, Syifa." kata Silvi.

"Pulang?" Syifa mengangkat kedua alisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun