Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mata Pengganti, Pembuka Hati (9)

23 Oktober 2017   06:19 Diperbarui: 23 Oktober 2017   07:11 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syifa bergerak ketakutan di tempat duduknya. Adica memang tak bisa dibandingkan dengan Calvin. Jika Calvin tahu soal ini, kecil kemungkinannya untuk marah. Ia hanya akan memperingatkan Syifa agar lebih hati-hati. Namun Adicalah yang pertama kali tahu. Jelas Syifa habis kena marah. Syifa mencatat dalam benaknya kalau ia tak boleh melakukan kesalahan yang sama.

**       

Paperbag dibuka. Isinya dikeluarkan satu per satu. Pakaian terakhir yang dikeluarkannya adalah sebuah maxi dress berwarna putih. Mau tak mau Silvi tersenyum. Ini baju favoritnya. Pertama kali ia memakainya bertahun-tahun lalu, saat menghadiri acara gathering para kontributor media citizen journalism bersama Calvin.

Dress cantik ini membuat Silvi teringat Calvin. Tanpa sadar ia memeluknya. Menciuminya, merasakan wangi citrus yang segar merasuk lembut indera penciumannya. Silvi bangkit dari tempat tidur. Mengenakan dress putih itu, lalu berjalan ke depan cermin. Memandangi refleksi dirinya. Dress cantik ini masih muat dipakainya. Sebuah baju kenangan, pikir Silvi.

Sepotong kenangan terlintas. Bagai kepingan puzzle. Mendarat di dasar otaknya, lalu pecah menjadi partikel-partikel kenangan yang jauh lebih kecil.

**       


Betapa bahagianya hatiku

Saat ku duduk berdua denganmu

Berjalan bersamamu

Menarilah denganku

Namun bila hari ini adalah yang terakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun