Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mata Pengganti, Pembuka Hati (9)

23 Oktober 2017   06:19 Diperbarui: 23 Oktober 2017   07:11 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Beneran? Kok sampai masuk RS segala?" selidik Revan.

"Iya. Cuma nurut saran dokter sih. Biar cepat sembuh."

Dalam hati, Calvin berterima kasih pada Nanda. Ia pandai menyelamatkan situasi. Entah apa yang harus ia lakukan tanpa Nanda di sisinya.

Untuk kesekian kalinya, Nanda melakoni perannya sebagai istri yang baik. Ia berakting dengan sangat sempurna. Calvin terkesan, Revan terkesima.

Hingga waktu kunjungan selesai, Revan tetap di sana. Ia baru pergi saat diingatkan seorang perawat. Calvin makin terkesan pada Revan. Ternyata ia baik dan care pada orang lain. Makin mantap tekad di hatinya memilih Revan sebagai mata pengganti untuk Silvi.

"Nanda, kurasa sudah waktunya memperkenalkan Revan pada Syahrena."


**       

Kebun kecil bunga lily itu memanjakan pandangannya. Silvi berdiri menatap bunga-bunga cantiknya yang bermekaran. Hatinya senang, namun resah di saat bersamaan.

Silvi puas bisa merawat bunga lily mulai dari bibitnya. Ada kesenangan tersendiri melihat bunga lily kesukaannya. Bunga yang ia tanam dengan usahanya sendiri.

Namun keindahan ini tak lengkap jika hanya dinikmati sendiri. Silvi ingin berbagi keindahan pada orang lain. Syahrena sedang les ballet. Praktis ia tak bisa berbagi keindahan bersama putrinya.

Calvin? Katanya ada urusan pekerjaan. Aneh, bukankah Calvin sedang cuti? Silvi tak mempertanyakannya secara langsung. Ia biarkan saja suaminya sibuk dengan pekerjaan meski cuti panjang telah diambil. Sebagai istri yang baik, Silvi mengerti sifat suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun