Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apakah Ini Malam Terakhir?

20 Agustus 2017   06:07 Diperbarui: 20 Agustus 2017   18:30 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam gerakan slow motion, Tuan Calvin memeluk Nyonya Calisa. Membawa wanita itu dalam rengkuhan hangatnya. Mata Nyonya Calisa terpejam. Damai, satu hal yang dirasakannya.

"Jangan lepaskan...kumohon jangan." Nyonya Calisa berbisik. Menghirup wangi Hugo Boss dari tubuh yang mendekapnya erat.

"Peluk aku sampai waktu memisahkan kita. Besok pagi aku harus pergi. Biarkan malam ini menjadi milik kita."

"Calisa, apakah ini malam terakhir?"

"Tidak Calvin, tidak. Kita pasti akan bertemu lagi setelah aku umrah. Kamu pasti sembuh."

"Bagaimana bila aku meninggal saat kamu belum kembali?"

Sebuah pertanyaan menakutkan. Nyonya Calisa tak menjawab. Hanya mengeratkan rengkuhannya. Ia takut, teramat takut. Apa pun boleh terjadi padanya. Kegagalan masuk universitas yang dituju bertahun-tahun lalu, pengkhianatan sahabatnya sendiri, penyakit dan operasi, rasa takut berkepanjangan pada seks, dan disakiti cinta pertama. Sungguh, itu boleh terjadi. Asalkan Nyonya Calisa tidak merasakan kehilangan. Ia takut kehilangsn.

**    

Ada pertemuan, ada perpisahan. Tiap ada awal pasti ada akhir. Perpisahan tak dapat dicegah. Selama masih bersama, jangan sia-siakan kesempatan yang ada. Kebersamaan memberi kita kesempatan untuk saling mencintai, mengasihi, menguatkan, dan memahami.

Salam,

Hanya sekedar berbagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun