Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Semangat Mahasiswa Menyambut Bulan Puasa

30 April 2021   21:12 Diperbarui: 30 April 2021   21:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat datang, Del heran, rumah Son terlihat sepi. Tapi mereka berdua tetap lanjut mengobrol. Ketika saat berbuka tiba, Son bilang, "Maaf, ya Del, keluargaku baru pergi keluar semua." Del pun harus ikhlas berbuka hanya ditemani segelas sirup dan kurma.

Del kemudian teringat, dulu dia pernah sholat Maghrib di mesjid terdekat. Del pun buru-buru ke masjid berharap masih kebagian takjil. Sementara Son tidak ikut karena harus menunggu rumah. Sayangnya di mesjid sudah kehabisan takjil. Selesai sholat, Del kembali dengan gontai. Del celingukan, hidungnya mendengus-dengus, sambil menebak apakah Son menyiapkan hidangan buatnya. Setelah lama, Son keluar sambil membawa dua mie cup. "Maaf, ya, Del, adanya cuma ini, yuk kita makan di dalam."

Del tertunduk lesu. Tadi sahur pakai mie cup. Masak sekarang berbuka pakai mie cup juga. "Bro, aku bawa pulang saja ya, aku makan di kost nanti", meski merasa sedih Del dengan gesit menyambar kedua mie cup tersebut. Baru sebentar Del jalan keluar rumah, sebuah mobil masuk dan parkir di carport. Seorang wanita keluar dari dalam mobil, dan menyapa, "Kok buru-buru pulang, Del?" "Iya, Tante, mesti ngerjain tugas", kata Del beralasan.

Del melangkah dengan perut yang masih lapar dan hati yang pilu, "Gini amat ya, hidup di rantau, jauh dari keluarga". Del terbayang suasana berbuka di rumahnya, meski sederhana, tapi selalu meriah. Mata Del berkaca-kaca. Tiba-tiba seorang bocah kecil, adik Son, berlari menyusul. "Kak, ini kata Ibu buat dibawa pulang", kata bocah tersebut sambil mengulurkan sebuah tas kresek berisi bungkusan makanan. Del terkejut, dia berbalik, sambil matanya mencari-cari keberadaan Son. Sementara Son, mengintip dari balik jendela, sambil tertawa cekikikan. Puas rasanya bisa ngerjain Del. Agak kikuk Del menghapus air matanya, khawatir ketahuan nangis sama bocil.

Melakukan "safari keliling" ke mesjid-mesjid sudah, ke rumah teman-teman sudah, nah variasi tambahan untuk ""menu berbuka" adalah di "rumah sendiri" alias di kampus. Del sudah hapal kalau seminggu setelah awal puasa, sampai dengan seminggu sebelum lebaran, itulah rentang jadwal unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM), himpunan jurusan, dan bermacam komunitas di kampus, melaksanakan acara buka bersama. Bagaimana strategi Del? Ya, pokoknya asal ada satu orang mahasiswa saja yang Del kenal, Del bisa langsung SKSD dan membaur.

Siapa yang tidak kenal dengan Del? Lha wong Del adalah "penghuni tetap" di kampus, sering tidur di kantor himpunan saat menunggak uang kost. Para dedemit di kampus saja sudah tidak berminat lagi menghantui Del. Nggak ada tantangannya lagi.

Satpam kampus sampai bosan melihat muka Del. Yah, anggap saja dia ikut membantu menjaga keamanan. Para satpam kampus sering dibikin kaget, kalau mereka habis membeli gorengan, tiba-tiba saja Del nongol di pos satpam. Mau dikasih cabenya doang kok ya kasihan.

Pokoknya asal sistemnya prasmanan, Del bisa ikut "bergabung". Tapi kalau pas sistemnya kerdusan dan sudah distok persis dengan peserta yang ikut urunan, panitia terpaksa meminta maaf kepada Del, "Maaf, ya Bang Del, jumlahnya sudah pas nih ..." Lho kok malah panitia yang minta maaf sama "penumpang gelap" ...?

"Bagaimana perasaan Bang Del saat bulan puasa berakhir?", tanya reporter majalah kampus yang diam-diam mulai merasa khawatir bakal disuruh mentraktir ke kantin borju.

"Saat bulan puasa berakhir, saya merasa sangat sedih, kapan lagi bisa berjumpa dengan bulan yang sangat kita nanti-nantikan ini", lanjut Del sambil mengelus-elus perutnya yang mulai terasa lapar.

Untunglah masih ada hiburan buat Del selepas bulan puasa. Del sudah beberapa tahun telah terbiasa tidak mudik saat lebaran, mudik khusus Del adalah sebulan setelah lebaran. "Biar nggak kena tuslah", begitu Del mengungkap caranya berhemat. Orang tua Del juga sudah memakluminya, tidak bakalanlah men-delete Del dari Kartu Keluarga gara-gara tidak sungkem saat lebaran. Keuntungan lainnya tidak pulang saat lebaran adalah terbebas dari "daftar pertanyaan" yang menyebalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun