Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Persiapan Menyambut Bulan Ramadan

9 Maret 2024   15:17 Diperbarui: 9 Maret 2024   15:24 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( sumber gambar: rejuve.co.id)


Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Ternyata pada umat Nasrani juga memiliki masa puasa dan pantang, yang kebetulan pada tahun ini jatuh pada bulan yang sama. Hanya bedanya puasa umat Muslim selama sehari penuh, dimulai setelah makan sahur hingga magrib. Dan baru berbuka puasa, pada sore hari.

Puasa pada umat Nasrani tidak memerlukan makan sahur pada pagi hari, hanya puasa sehari, dan buka puasa di sore hari. Dan puasa dilakukan pada Rabu Abu dan setiap Jumat hingga pada peringatan wafatnya Yesus Kristus. Tujuannya pada prinsipnya sama, yaitu guna meningkatkan iman (spiritual). Dan memperbaiki tindakan baik selama masa puasa, maupun pada bulan-bulan selanjutnya.

Dikalangan masyarakat Jawa Tengah, menjelang bulan Ramadan, terdapat tradisi nyadran, yaitu ziarah kubur sambil membersihkan makam keluarga kita yang sudah mendahului kita. Karena sifatnya tradisi, bukanlah kewajiban. Dulunya hanya dilakukan oleh masyarakat desa, karena banyak masyarakat desa yang migrasi ke kota, akibatnya tradisi ini menular ke kota.

Tujuannya adalah untuk mengingatkan bahwa kita pada suatu hari nanti pasti juga akan berpulang, jadi harus melakukan tindakan yang baik.

Lalu kita juga mempersiapkan diri guna menyambut bulan Ramadan, agar perilaku spiritual kita bertambah kuat. Misalnya, kalau jarang membaca kitab suci, memulainya.

Puasa juga melatih indra kita dari hal-hal negatif, seperti mulut, kita harus terbiasa menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata makian atau hasutan yang bisa menyakitkan hati sesama. Telinga, pendengaran kita harus terbiasa mencerna dengan baik, jangan asal bertindak sehingga menciderai sesama. Mata juga harus dibiasakan melihat secara bijak, jangan langsung bertindak sebelum memikirkan dampak perbuatan kita.

Jadi pada prinsipnya, kita harus sanggup mengendalikan emosi. Belajar untuk selalu sabar dan ikhlas, pada.bulan Ramadan kita harus melatih mata dan hidung, saat melihat makanan / minuman yang dapat membatalkan puasa. Melatih telinga dan mulut agar hanya mengeluarkan kata- kata yang bermanfaat dan mendengarkan kata-kata melalui saringan yang teliti.

Banyak merenung dan berzikir, agar kita terhindar dari tindakan yang berkonotasi negatif atau melakukan perbuatan yang dilarang agama.

Dengan bekal spiritual yang bertambah kuat, maka tindakan kita akan terbiasa baik, tidak hanya pada bulan Ramadan saja, melainkan juga pada bulan-bulan berikutnya.

Selama bulan Ramadan, pilihlah teman atau lingkungan yang dapat memperkuat spiritual kita. Sehingga kita bisa saling mengingatkan untuk berbuat baik.

Semoga puasa yang kita jalani pada bulan Ramadan kali ini membawa hikmah kebaikan, bagi kita dan lingkungan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun