Nah, saat hari-hari lebaran itulah kesempatan Del main ke rumah teman-temannya yang warga lokal dan tidak mudik ke luar kota. Ketupat, lontong, opor ayam, sambel goreng ati, sebutlah segala macam makanan khas lebaran masuk ke perut Del. Selama seminggu sehabis lebaran adalah sorga buat perut Del. Kalau biasanya Del cuma BAB sekali sehari, tapi saat musim lebaran bisa dua kali sehari.
Bulan puasa dan lebaran benar-benar penuh berkah bagi Del, anak rantau yang hidup pas-pasan. Selain menjalankan program UPGK (Usaha Peningkatan Gizi (anak) Kost), hasil dari penghematan uang makan cukuplah untuk mensubsidi tiket pulang. Maklum jadup, alias jaminan hidup yang dikasih ortunya sangat minim.
Selesai wawancara reporter tersebut pergi dengan hati bimbang. Hendak dilanjutkan ke meja redaksi nggak ya? "Ah ... artikel ini kayaknya di-cancel saja. Mending aku bikin liputan, tentang perilaku mahasiswa yang gemar jongkok sambil merokok di kloset duduk di toilet kampus ..."
WYATB GBU ASAP
*sebaiknya selesai dibaca sebelum imsak