Mohon tunggu...
langgeng ikhtiar pribadi
langgeng ikhtiar pribadi Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Manajeman.

Suka menulis, kalau suka kamu nanti ditinggal.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Psikologi di Balik Flexing dan Mengapa Orang Melakukannya

6 Maret 2023   18:14 Diperbarui: 6 Maret 2023   18:22 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Psikologi di Balik Flexing dan Mengapa Orang Melakukannya.(Pexels)

Flexing atau memamerkan kekayaan atau kesuksesan kepada orang lain sudah menjadi hal yang biasa dilakukan di era media sosial seperti sekarang ini. 

Berbagai gambar atau video yang menunjukkan barang-barang mahal, mobil mewah, atau destinasi liburan yang eksotis seringkali diunggah ke akun media sosial dengan tujuan untuk menunjukkan kesuksesan dan status sosial seseorang. 

Namun, di balik tindakan flexing ini, terdapat psikologi yang cukup kompleks yang mendorong orang untuk melakukannya.

Psikologi di Balik Flexing

Ada beberapa faktor psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan flexing. Salah satunya adalah dorongan untuk mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari orang lain. 

Dalam masyarakat yang sangat kompetitif seperti sekarang, memiliki status sosial yang tinggi dan dihormati oleh orang lain dapat menjadi hal yang sangat penting. 

Dengan memamerkan kekayaan atau kesuksesan, seseorang berharap mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain, dan merasa bahwa ia lebih baik dari orang lain.

Selain itu, flexing juga dapat menjadi cara untuk meningkatkan rasa percaya diri. Dalam beberapa kasus, seseorang yang merasa kurang percaya diri mungkin merasa bahwa dengan memamerkan kekayaan atau kesuksesan, ia akan menjadi lebih dihormati oleh orang lain dan merasa lebih baik tentang dirinya sendiri. 

Hal ini terutama terjadi jika seseorang merasa kurang berhasil dalam kehidupannya, atau jika ia ingin meningkatkan citra dirinya di mata orang lain.

Namun, terlepas dari alasan psikologis di balik flexing, banyak orang menilai tindakan ini sebagai sesuatu yang tidak etis atau tidak sopan. Banyak yang berpendapat bahwa memamerkan kekayaan atau kesuksesan tidaklah bijak, dan dapat menimbulkan kesan yang buruk di mata orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun