Pelukis kadang menyisipkan latar alam atau ornamen dekoratif sebagai elemen tambahan. Namun inti utama tetap pada tokoh pewayangan dan simbolisme kisah epik.
Perjalanan Seni Wayan Arnawa dan Karya-karyanya
Awal Menapaki Seni Lukis Kaca
Sejak era muda, Arnawa mulai belajar dari keluarga dan pengrajin di desanya. Ia tumbuh dalam lingkungan seni lukis kaca, menyerap teknik dan nilai dari leluhur.
Ia terbiasa membuat karya setiap hari, bahkan tanpa pesanan, sebagai latihan dan eksplorasi kreativitasnya sendiri. Dengan demikian, tekniknya terus diasah dan dikembangkan.
Dalam memproduksi, Arnawa sering menggunakan kaca ukuran kecil hingga menengah sebagai media utama, sementara karya besar (satu meter atau lebih) juga dibuat ketika ada pesanan besar atau pameran.
Karya dan Tema Favorit
Arnawa menerima pesanan tema dari epik Mahabharata dan Ramayana, seperti tokoh Arjuna, Rama, Sinta, Kresna, dan punakawan. Namun ia tetap mempertahankan gaya khasnya sendiri dalam penggambaran wajah dan detail.
Meski sebagian besar karya yang dibuat adalah tema klasik, Arnawa menyadari pentingnya inovasi agar tetap relevan. Ia mencoba variasi komposisi dan latar, tetapi masih tetap memegang kuat akar tradisi. (Bila ada karya kontemporer Arnawa sendiri, bisa disisipkan di sini.)
Sebagai contoh, dalam wawancara Arnawa menyebutkan proses berat pada karya besar: “Kalau ukuran 30×40 cm butuh waktu lima hari, sedangkan yang satu meter bisa 25 hari.”