Mohon tunggu...
Laksmana priya
Laksmana priya Mohon Tunggu... INSTITUT SENI INDONESIA BALI

Mahasiswa Prodi Fotografi Institut Seni Indonesia Bali

Selanjutnya

Tutup

Seni

Wayang Kaca Wayan Arnawa, Warisan Berharga Dari Desa Nagasepaha

16 Oktober 2025   02:00 Diperbarui: 16 Oktober 2025   12:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Wayan Arnawa(Sumber: Penulis)

Dengan latar belakang tersebut, Arnawa berperan penting sebagai jembatan antara tradisi leluhur dan tantangan zaman modern dalam seni lukis kaca Nagasepaha.

Teknik dan Ciri Khas Wayang Kaca

Teknik Melukis Terbalik (Reverse Glass Painting)

Lukisan kaca cara Nagasepaha menggunakan teknik melukis dari bagian belakang kaca, sehingga ketika dilihat dari depan, gambar tampak halus dan “terbalik” dalam urutan lapisan. Teknik ini mengharuskan pelukis untuk memikirkan urutan warna paling depan terlebih dahulu dan melapisinya secara terbalik.  

Karena sifatnya melukis dari belakang kaca, detail kecil dan gradasi warna menjadi tantangan besar. Pelukis harus berhati-hati agar tidak merusak lapisan yang sudah jadi.  

Pemilihan Bahan dan Pewarna

Awalnya Diah bereksperimen dengan bahan seperti jelaga dan tinta, sebelum menemukan kombinasi cat kayu dan tinta Cina yang cocok untuk kaca

Untuk pewarnaan, pelukis menggunakan teknik yang disebut “ngawi”  proses pewarnaan bertahap dan sabar agar warna menyatu dengan permukaan kaca.  

Pewarna harus tahan lama dan tidak mudah luntur, sebab kaca tidak menyerap cat seperti kanvas atau kayu. Oleh sebab itu, formula pewarna menjadi rahasia tersendiri bagi seniman.

Gaya dan Visual

Ciri khas lukisan wayang kaca Nagasepaha adalah goresan tegas, warna yang relatif kuat/tajam, dan karakter wayang yang tampak gagah dan ekspresif. Penggambaran karakter seperti Rama, Arjuna, Sinta, dan punakawan sering menjadi tema favorit.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun