Dengan latar belakang tersebut, Arnawa berperan penting sebagai jembatan antara tradisi leluhur dan tantangan zaman modern dalam seni lukis kaca Nagasepaha.
Teknik dan Ciri Khas Wayang Kaca
Teknik Melukis Terbalik (Reverse Glass Painting)
Lukisan kaca cara Nagasepaha menggunakan teknik melukis dari bagian belakang kaca, sehingga ketika dilihat dari depan, gambar tampak halus dan “terbalik” dalam urutan lapisan. Teknik ini mengharuskan pelukis untuk memikirkan urutan warna paling depan terlebih dahulu dan melapisinya secara terbalik.
Karena sifatnya melukis dari belakang kaca, detail kecil dan gradasi warna menjadi tantangan besar. Pelukis harus berhati-hati agar tidak merusak lapisan yang sudah jadi.
Pemilihan Bahan dan Pewarna
Awalnya Diah bereksperimen dengan bahan seperti jelaga dan tinta, sebelum menemukan kombinasi cat kayu dan tinta Cina yang cocok untuk kaca
Untuk pewarnaan, pelukis menggunakan teknik yang disebut “ngawi” proses pewarnaan bertahap dan sabar agar warna menyatu dengan permukaan kaca.
Pewarna harus tahan lama dan tidak mudah luntur, sebab kaca tidak menyerap cat seperti kanvas atau kayu. Oleh sebab itu, formula pewarna menjadi rahasia tersendiri bagi seniman.
Gaya dan Visual
Ciri khas lukisan wayang kaca Nagasepaha adalah goresan tegas, warna yang relatif kuat/tajam, dan karakter wayang yang tampak gagah dan ekspresif. Penggambaran karakter seperti Rama, Arjuna, Sinta, dan punakawan sering menjadi tema favorit.