Oleh: Hastyra Pratiwi
Pernah kujejaki kaki pada lereng kesunyian
Tak kudapati seorangpun hadir dalam sisi kesepian
Kujalani kembali gelombang keramaian
Tapi jiwa tetap tak menerima semua kegaduhan
Kucari tempat tuk kudapati makna kehidupan
Namun Diam menjawab segala yang kubutuhkan
Air mata jatuh ternyata, sadarku gundah sudah lama
Terpanah hati ini, karena lupa pada sang maha esa
Tak hentinya logika mengajak pada sadar
Tasbih bergetar pada genggaman tangan
Lisan bertahmid seolah malu diri yang dari dulu kemana
Masyakah ini membuka ruang kalbu
Seharusnya mukmin memupuk iman selalu
Tak pernah mengerti
Namun selalu ingin dimengerti oleh tuhan
Padahal status hanya seorang hamba
Kadang buta hati, diri berlapis angkuh dan kesombongan
Lupa dengan nikmat, lupa akan syukur
Lupa dari siapa kita dapatkan semua
Semoga cepat tersadar, kita mulai lupa diri