Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentafakuri Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jejak Pemuda Ashabul Kahfi di Amman, Yordania

16 Mei 2025   16:43 Diperbarui: 16 Mei 2025   16:43 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gua Ashabul Kahfi di Amman, Yordania | Dok. Pribadi

Sebuah lubang pintu kecil di antara bebatuan berbentuk bangun bergaya khas Romawi dan Bizantium masa lampau, menyimpan kisah keabadian. Di dalam goa kecil sunyi yang terjaga waktu, pemuda Ashabul Kahfi pernah berbaring di sini. Bukan dalam kematian, tapi dalam tidur panjang yang melintasi tiga abad, dijaga oleh Penguasa Alam Semesta, Allah Azza wa Jalla, meskipun eksistensinya sempat dilupakan oleh zaman.

Di depan mulut gua itu, diri ini membayangkan langkah kaki mereka yang gemetar namun teguh. Mereka melarikan diri dari kemurkaan Penguasa yang zalim, bukan karena lemah, tapi karena terlalu kuat untuk tunduk pada tirani. Di tengah ancaman kekuasaan yang memaksa tunduk pada berhala dan penyembahan pada manusia, mereka memilih keheningan gua sebagai benteng keyakinan kepada Illahi. Bukan revolusi bersenjata yang mereka bawa, tapi iman yang mengakar dalam sanubari. Perlawan mereka sunyi, namun teguh seperti batu Cadas.


Ashabul Kahfi Bukti Kekuatan Iman Kepada Illahi 

Sebuah desa kecil bernama Al-Rajib, juga dikenal sebagai Ar-Raqim, diselatan kota Amman,Yordania, sekitar 7 Km dari pusat kota, menjadi titik lokasi dimana Ashabul Kahfi berada. Sebuah tempat dimana kekuatan iman kepada Illahi menjadi jejak sejarah hingga kini. Bukti arkeologi mendukung bahwa tempat ini pernah dihuni dan digunakan sebagai pemakaman Kristen awal.

Secara topografi, gua ashabul kahfi terletak di sebuah bukit batu yang menghadap ke arah matahari terbit. Hal ini sesuai dengan petunjuk dalam Al-Qur'an (QS. Surat 18, Al-Kahfi ayat 17), di mana cahaya matahari menyinari bagian depan gua pada pagi hari dan bergeser menjauh saat sore. "Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka kesebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah Sebagian dari tanda-tanda (Kebesaran) Allah...."

Walau ada beberapa tempat di dunia mengklaim diri sebagai Ashabul Kahfi, semisal di Turky. Tepatnya di Efesus, dekat kota Izmir. Lokasi ini dalam tradisi Kristen dikenal sebagai tempat "Seven Sleepers of Ephesus" Berada di gunung dekat kota tua Efesus. Secara historis tempat ini menarik, karena terdapat peninggalan gereja dan makam kuno.

Masih di Turki, tepatnya di kota Tarsus. Ada sebuah gua yang juga diklaim sebagai Ashabul Kahfi. Dengan bukti tanda-tanda kuno dan digunakan sebagai tempat ziarah. Sementara di kota Panjshir, Afganistan, penduduk setempat mengklaim sebuah gua di pegunungan Panjshir merupakan tempat Ashabuil Kahfi, walau tidak ada bukti arkeologi yang kuat. Ini hanyalah kisah yang hidup sebagai legenda lokal.

Sementara di Hadramaut, Yaman, dalam tradisi tertentu ada sebuah gua yang dikaitkan dengan Ashabul Kahfi. Walau Lokasi ini kurang dikenal dan sangat minim dari penelitian akademik. Sama halnya di Syam, Suriah bagian Selatan yang dikenal dengan Lebanon. Beberapa ulama klasik menyebut keberadaan gua Ashabul Kahfi di sana, namun tidak ada satu Lokasi pasti yang disepakati.

 Satu-satunya tempat yang banyak diakui oleh para ulama dengan berlandaskan Al Quran dan dukungan temuan penelitian arkeologi, adalah Gua Ashabul Kahfi yang berada di Al-Rajib (Ar-Raqim), di kawasan Abu Landa, sebuah daerah di pingguran kota yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota, Amman, Yordania.  Yang di atasnya masih tersisa bekas masjid tempat ibadah, seperti dijelaskan dalam Q.S.18:21-Al Kahf, ayat 21; "...Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka. Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya."

 Butuh sekitar 25 s.d. 30 menit dari kota Amman menuju Ashabul Kahfi bila menggunakan kendaraan pribadi atau taksi. Biasanya rute yang digunakan mmelalui jalan menuju Sabah. Posisi gua ada di sisi kanan setelah melewati komplek masjid barid I des Al-Rajib.

Menapaktilasi Ashabul Kahfi | Dok. Pribadi
Menapaktilasi Ashabul Kahfi | Dok. Pribadi

Kisah Singkat Sekelompok Pemuda Ashabul Kahfi

Adalah Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina, Martelius, Casitius dan Sidemius sekelompok pemuda yang menyembunyikan keimanannya untuk menghindari kekejaman dan kekafiran Raja Dikyanus yang menganggap dirinya Tuhan, dan meminta semua orang untuk menyembahnya. Juga penyembahan pada berhala. Pemuda-pemuda ini adalah para penasehat raja yang dengan nya raja berdiskusi untuk  mengambil sebuah Keputusan.

Mereka lebih memilih meninggalkan kehidupan mewah di istana kerajaan daripada harus menggadaikan keimanannya kepada Allah. Maka, pergilah mereka keluar istana secara sembunyi-sembunyi. Di tengah perjalanan mereka bertemu pengembala yang memiliki seekor anjing. Karena memiliki keimanan yang sama maka sang pengembala bersama anjingnya sepakat mengikuti perjalanan sekelompok pemuda tersebut.

Sang raja zalim yang mengetahui bahwa para penasehatannya melarikan diri karena keyakinan yang dimilikinya menjadi murka. Ia memerintah prajuritnya untuk melakukan pengejaran, menangkap dan akan menghukum mereka. Pengejaranpun dilakukan diseluruh penjuru negeri.

Kelompok pemuda yang mengetahui pengejaran atas dirinya akhirnya menemukan sebuah gua. Mereka pun masuk dan bersembunyi di dalamnya. Meraka pun berdoa, "...Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (Q.S.18:10 -- Al Khaf, ayat 10).

Pengejaran prajurit raja zalim ternyata tak memberi hasil. Mereka tidak menemukan dimana kelompok pemuda beriman ini bersembunyi, karena sejatinya Allah Swt telah menutupi pandangan mereka dari gua tempat persembunyian para pemuda beriman tersebut.

Lalu Allah Azza wa Jalla menidurkan mereka hingga 300 tahun dan ditambah 9 tahun. Namun hanya Allah yang sejati lebih tahu berapa lama mereka tinggal di gua tersebut. Seperti termaktub dalam Q.S.18 : 25-26 : "Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah Sembilan tahun. Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi...."

Kemudian Allah Swt membangunkan mereka dari tidurnya. Diantara mereka saling bertanya, sudah berapa lama mereka tertidur. Diantara mereka ada yang mengatakan hanya sehari atau setengah hari. Sementara yang lain berkata, "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (disini)." Lalu mereka menyuruh salah satu diantara mereka  pergi ke kota dengan membawa uang perak untuk membeli makan dengan tetap menyembunyikan identitas dirinya. Mereka khawatir tempat persembunyian mereka diketahui dan akan membuat mereka celaka.

Dalam banyak riwayat bahwa Tamlikha yang disuruh membeli makanan ke kota. Kehadiran Tamlikha saat bertransaksi membeli makanan membuat pedagangnya terheran-heran dengan pakaian yang dipakainya dan mata uang perak yang digunakan. Demikina pula canya berbicara.Semua dianggap kuno dan aneh.

Tamlikha sendiri keheranan dengan tatanan kota yang sudah berubah. Lalu mereka menjelaskan bahwa Raja Dikyanus sudah mati berabad-abad sebelumnya. Kini kota dipimpin oleh raja yang beriman. Mata uang perak itu pun sudah tidak digunakan lagi untuk bertransaksi.

Terjadi kehebohan di kota. Akhirnya Tamlikha dibawa menghadap raja. Setelah dijelaskan bahwa ia dan teman-temannya adalah orang-orang yang disembunyikan Allah dalam gua selama ratusan tahun, masyarakat pun takjub dan mengakui kekuasaan Allah.

Tamlikha pun kembali ke gua tempat persembunyiannya. Menceritakan semua kejadian yang dilihat dan dialaminya. Mereka pun berdoa kepada Allah memohon perlindungan. Lalu Allah Azza wa Jalla pemilik jiwa mereka pun mewafatkan mereka di gua persembunyiannya. Yang kini dikenal dengan Ashabul Kahfi.

Di Masjid Ashabul Kahfi Terkini } Dok. Pribadi
Di Masjid Ashabul Kahfi Terkini } Dok. Pribadi

 

 

Penafsiran Angka "Tiga Ratus dan Tambah Sembilan"

Tahukan pembaca apa yang dimaksud dengan ayat Al Quran "Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah Sembilan tahun" Apakah artinya 309 tahun dalam hitungan Kalender Masehi ?  Atau 309 hitungan kalender Hijriah?

Banyak ulama tafsir, seperti Ibn Kathir dan Al-Qurtubi menafsirkan ayat tersebut dengan merujuk pada perbedaan antara kalender Masehi (berdasarkan peredaran matahari atau solar) dan kalender Hijriah (berdasarkan peredaran bulan atau lunar).

Hitungan 300 tahun matahari (Solar) 309 tahun Bulan (lunar). Karena setiap tahun matahari lebih panjang 11 hari dari tahun bulan, sehingga 300 tahun matahari setara dengan kira-kira 309 tahun bulan.

Hal ini juga menunjukan Menunjukkan Kuasa Allah. Penegasan angka itu menekankan bahwa tidurnya para pemuda itu adalah benar-benar dalam waktu yang sangat lama, dan hanya kuasa Allah yang mampu melindungi mereka dalam keadaan tersebut. Ini juga memperkuat mukjizat yang terkandung dalam kisah ini.

Ulama Ahli tafsir juga menafsirkan ayat ini sebaga sebuah "koreksi Dugaan" dimana dalam ayat sebelumnya (Q.S. 18:22), dikisahkan bahwa manusia memperdebatkan jumlah para pemuda itu dan memperkirakan hal-hal yang tak pasti. : "Nanti  (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya," dan (yang lain) mengatakan,"(jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(jumlah mereka)  tujuh (orang), yang kedelapan adalah anjingnya. Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantahan lahir saja dan engkau menanyakan tentang mereka pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun"  Maka ayat 25 hadir sebagai penegasan pasti dari Allah , bahwa waktu mereka tinggal di gua memang selama 309 tahun menurut penanggalan lunar atau 309 Hijriah

Ayat ini menyampaikan keajaiban ilahi dan ketepatan pengetahuan Allah tentang sesuatu yang tidak diketahui manusia. Penyebutan "tiga ratus dan ditambah sembilan tahun" juga memberi isyarat bahwa perhitungan waktu dan sejarah dalam Islam memperhatikan konteks sistem kalender yang berbeda.

Salah satu Makam Pemuda Ashabul Kahfi | Dok. Pribadi
Salah satu Makam Pemuda Ashabul Kahfi | Dok. Pribadi

 

Napak Tilas Ashabul Kahfi

Kaki ini bergetar saat memasuki gua ashabul kahfi, membayangkan bagaimana perasaan yang dialami sekelompok pemuda dan seekor anjing ketika memasuki gua itu. Dengan kondisi lemah dan ketakutan luar biasa sebagai manusia yang tengah dikejar pasukan kerajaan yang hendak membunuhnya.

Sebuah ruang gua berukuran panjang   8 meter dan lebar   4 meter, dengan tinggi langit-langit 2 -- 2,5 meter. Bentuk ruanan gua memanjang semi oval dengan permukaan berbatu alami yang sudah diperkuat dengan dinding batu bata pada beberapa sisi.

Pintu masuk gua berukuran sekitar 1,2 m x 2 m. Terbuat darai batu kapur dengan sedikit lengkungan di atasnya. Sementara langit-langit gua masih alami. Dinding sisi dalam terlihat sudah dipugar untuk mencegah longsor dan keruntuhan.

Di atas gua terdapat runtuhan sebuah masjid kecil. Masih tersisa bagian dinding dan bagian mihrab masjid bila kita lihat hari arah muka, sebelum masuk pintu gua. Persis sesuai dengan yang disampaikan Q.S.18:21, Al-Khaf ayat 2, "...Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya." Masjid sesungguhnya kini berada di sisi kanan gua Ashabul Kahfi. Sudah dilengkapi berbagai fasilitas untuk ibadah Sholat dan dijadikan tempat sholat berjamaah sholat wajib.

Masjid Ashabul Kahfi Terkini | Dok. Pribadi
Masjid Ashabul Kahfi Terkini | Dok. Pribadi

Udara dingin dan sejuk terasa di kulit ini saat sudah berada di dalam gua. Seorang anak muda berpakain gamis khas arab yang memiliki jenggot tipis hampir menutupi semua dagu dan pipinya tersenyum, sambil mempersilahkan peziarah melihat dan mengamati isi gua.

Di bagian tengah terdapat ruang sedikit luas terbuka yang memungkinkan beberapa orang berkumpul bersamaan. Disisi depannya terpat ruang kecil dengan sebuah etalase kaca berbentuk setengah lingkaran ditopang sebuah kaki, yang terbuat dari kayu. Di dalamnya disimpan beberapa temuan arkeologi dari dalam gua.

Beberapa penemuan Arkeologi Yang Disimpan Di Gua Ashabul Kahfi | Dok. Pribadi
Beberapa penemuan Arkeologi Yang Disimpan Di Gua Ashabul Kahfi | Dok. Pribadi

Disisi kiri terdapat beberapa makam yang ditup dengan panel batu, seperti peti persegi Panjang. Disisi kana nada makam yang dibuat semi terbuka, sehingga dengan bantuan kamera dan sinar senter HP kita dapat melihat beberapa tulang-belulang yang diperkirakan sebagai bagian dari tulang-tulang sekelompok pemuda ashabul kahfi. Wallahu a'alam bissawab.

Pemuda yang diamanahkan sebagai penjaga gua Ashabul Kahfi itu pun mulai menjelaskan tentang kisah terkait Ashabul Kahfi seperti yang termaktub dalam Al Quran. Dengan bahasa Inggris yang fasih pemuda arab Yordania simpatik ini menjelasksn pada setiap peziarah poin-poin penting dan hikmah yang dapat kita ambil dari menziarahi Ashabul kahfi.

Tulang-Belulang Yang Diperkirakan Arkeologi Dari Pemuda Ashabul Kahfi Yang Ada Di Makam Berkaca Di Gua | Dok. Pribadi
Tulang-Belulang Yang Diperkirakan Arkeologi Dari Pemuda Ashabul Kahfi Yang Ada Di Makam Berkaca Di Gua | Dok. Pribadi

Menapaktilasi perjalanan Ashabul Kahfi memberi pamahaman yang mendalam kita akan kekuasaan Allah Azza wa Jalla atas semua makhluk ciptaan Nya. Tak ada yang tak mungkin bila Allah sudah berkehendak atas sesuatu. Ketika Allah sudah meneguhkan iman seseorang maka tak akan ada kekuatan apapun di dunia ini yang mampung menggoyahkannya. Berserah diri pada Allah adalah sikap menerima apa yang telah digariskan untuk hidup kita.

Di tengah tantangan zaman modern yang menggoda manusia untuk menjauh dari nilai-nilai spiritual, kisah Ashabul Kahfi seakan menjadi oase pengingat. Semoga kisah pemuda Ashabul Kahfi menyalakan semangat kita untuk tetap teguh dalam keimanan, meskipun arus zaman terus berubah.

 

Jkt/16052025/Ksw/129  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun