Sang raja zalim yang mengetahui bahwa para penasehatannya melarikan diri karena keyakinan yang dimilikinya menjadi murka. Ia memerintah prajuritnya untuk melakukan pengejaran, menangkap dan akan menghukum mereka. Pengejaranpun dilakukan diseluruh penjuru negeri.
Kelompok pemuda yang mengetahui pengejaran atas dirinya akhirnya menemukan sebuah gua. Mereka pun masuk dan bersembunyi di dalamnya. Meraka pun berdoa, "...Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (Q.S.18:10 -- Al Khaf, ayat 10).
Pengejaran prajurit raja zalim ternyata tak memberi hasil. Mereka tidak menemukan dimana kelompok pemuda beriman ini bersembunyi, karena sejatinya Allah Swt telah menutupi pandangan mereka dari gua tempat persembunyian para pemuda beriman tersebut.
Lalu Allah Azza wa Jalla menidurkan mereka hingga 300 tahun dan ditambah 9 tahun. Namun hanya Allah yang sejati lebih tahu berapa lama mereka tinggal di gua tersebut. Seperti termaktub dalam Q.S.18 : 25-26 : "Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah Sembilan tahun. Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi...."
Kemudian Allah Swt membangunkan mereka dari tidurnya. Diantara mereka saling bertanya, sudah berapa lama mereka tertidur. Diantara mereka ada yang mengatakan hanya sehari atau setengah hari. Sementara yang lain berkata, "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (disini)." Lalu mereka menyuruh salah satu diantara mereka  pergi ke kota dengan membawa uang perak untuk membeli makan dengan tetap menyembunyikan identitas dirinya. Mereka khawatir tempat persembunyian mereka diketahui dan akan membuat mereka celaka.
Dalam banyak riwayat bahwa Tamlikha yang disuruh membeli makanan ke kota. Kehadiran Tamlikha saat bertransaksi membeli makanan membuat pedagangnya terheran-heran dengan pakaian yang dipakainya dan mata uang perak yang digunakan. Demikina pula canya berbicara.Semua dianggap kuno dan aneh.
Tamlikha sendiri keheranan dengan tatanan kota yang sudah berubah. Lalu mereka menjelaskan bahwa Raja Dikyanus sudah mati berabad-abad sebelumnya. Kini kota dipimpin oleh raja yang beriman. Mata uang perak itu pun sudah tidak digunakan lagi untuk bertransaksi.
Terjadi kehebohan di kota. Akhirnya Tamlikha dibawa menghadap raja. Setelah dijelaskan bahwa ia dan teman-temannya adalah orang-orang yang disembunyikan Allah dalam gua selama ratusan tahun, masyarakat pun takjub dan mengakui kekuasaan Allah.
Tamlikha pun kembali ke gua tempat persembunyiannya. Menceritakan semua kejadian yang dilihat dan dialaminya. Mereka pun berdoa kepada Allah memohon perlindungan. Lalu Allah Azza wa Jalla pemilik jiwa mereka pun mewafatkan mereka di gua persembunyiannya. Yang kini dikenal dengan Ashabul Kahfi.
Â