Tahun ke-8 Hijriyah, dimana perjanjian Hudaibiah baru setahun berlalu, sebuah surat damai dikirim dari Madinah. Ditujukan kepada kepada gubernur Heraklius di Bursa (Bostra), sebuah wilayah penting di bawah kendali Byzantium. Ditangan Al-Harith bin Umair Al-Azdi, surat berisi Amanah Rasulullah SAW digenggam erat dengan jiwa dan raganya. Surat yang tak berisi ancaman, melainkan ajakan kepada kebenaran, kepada Islam.
Sayangnya, belum sempat ia menyampaikan pesan mulia itu, pedang badui penguasa Ghassan, Syurahbil bin Amr; atas nama Heraklius, menebas nyawanya di tengah jalan. Al-Harith syahid, dan sejarah mencatat inilah satu-satunya utusan Rasul yang dibunuh saat menjalankan misi diplomatik. Jejak sejarah ini terukir dalam wujud Masjid Karak di Yordania, dimana para pemimpin perang Rasulullah Zaid bin Hatritsah, Ja'far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahan syahid di medan perang Mu'tah dan dimakamkan di sana.
Al-Karak : Kota Tua Penuh Sejarah Di Yordania
Al-Karak terletak di selatan Amman, Ibu kota Yordania. Di atas bukit setinggi 930 meter. Kota yang menjadi persimpangan penting rute kuno antara Laut Mati, Petra, dan wilayah Nabatean.
Sebuah kota tua dengan akar sejarah sejak zaman Alkitab, yang dalam Kitab Perjanjian Lama disebut sebagai Kir-Moab. Dalam catatan sejarah kota ini pernah dikuasai oleh bangsa Moab, Romawi, Bizantium, hingga era Islam dan Perang Salib.
Kota yang memiliki Benteng Kerak (Kerak Castle), ikon kota yang dibangun oleh tentara Salib (Crusaders) pada abad ke12. Salah satu benteng Perang Salib terbesar dan paling terawat di Timur Tengah. Menyimpan lorong bawah tanah, aula besar, dan pemandangan spektakuler ke Lembah Yoirdan dan Laut Mati.
Dalam kehidupan modern saat ini, Al-karak memiliki populasi sekitar 20.000 jiwa. Hingga kini Al-Karak tetap hidup sebagai kota dagang kecil dan destinasi wisata sejarah. Kunjungan wisatawan ke Karak mencapai kurang lebih 84.000 orang setiap tahunnya.
Â
Â
Al-Karak Grand Mosque: Jejak Sejarah Diplomasi Damai Ditumpahkan Dengan Darah
Masjid Karak terletak di Al-Mazar al-Janubi, dekat kota tua Karak , dan menjadi akses utama menuju Benteng Karak. Berada dekat dengan pasar tradisional (Souq Al-Karak). Umat muslim di sana menjadikan masjid ini sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial. Ramai dikunjung saat Jumat dan Ramadhan. Menjadi simbol harmoni komunitas lokal.
Memiliki gaya arsitektur khas Timur Tengah, khususnya di wilayah Levant (Syam). Sederhana, namun kokoh dan elegan, serta berfokus pada fungsi ibadah dan kenyamanan jamaah. Dibangun dari batu kapur lokal, senada dengan warna lanskap dan banguna kota karak sekitarnya, demikian halnya kubah dan menara masjidnya.
Fasad Masjid terlihat minimalis, dengan tampilan luar masjid yang bersih dan kokoh tanpa ornament berlebihan. Cermin kesederhanaan dan kekhusukan suasana ibadah. Memiliki kubah kecil (tidak terlalu tinggi) di atas ruang utama sholat, yang merupakan salah satu ciri khas masjid-masjid di desa atau kota kecil di Yordania.