Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentafakuri Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas Jejak Nabi Musa as. di Ain Musa, Yordania

17 Februari 2025   14:15 Diperbarui: 17 Februari 2025   13:56 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan Kecil Dan Sederhana, Dimana Ain Musa Berada |Dok. Pribadi

 

"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Maka memancarlah dari batu itu dua belas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu melakukan kejahatan di muka bumi dengan berbuat kerusakan." (Q.S. 2-Al Baqarah : 60)

Air Suci, Air Kehidupan

Gemericik air dari mata air kecil yang terus mengalir tanpa henti memenuhi kolam penampungan di sebuah bangunan kecil. Sumber airnya yang berasal dari akufer bawah tanah, mengalir melalui celah-celah batuan kapur. Perlahan mengalir  diantara akar-akar pohon akasia yang tumbuh jarang di tanah pasir. Di ujung Selatan Yordania, sekitar dua kilo meter dari kota kuno Petra yang megah.

Penduduk setempat menamainya Ain Musa-Mata air Nabi Musa alaihissalam. Kisah sejarah yang terukir dalam Al Quran, Injil dan Taurat, melegenda menyelimuti tempat ini. Kisah Nabi yang bergelar "Kalimullah" karena berbicara langsung dengan Allah Swt di bukit Tursina. Mengkisahkan perjalanan Nabi Musa as. dalam perjalanan panjang bersama bani Israel, setelah pelariannya dari Mesir.

Ketika kehausan yang amat sangat dirasakan oleh mereka di padang pasir yang gersang, Nabi Musa as, memohon kepada Allah, dan diperintahkan Nya memukul batu dengan tongkatnya, (seperti termaktub dalam Q.S.2-Al Baqarah : 60). Dari sana terpancarlah dua belas mata air. Maka ke duabelas suku bani Israel minum dari setiap mata air yang ada.

Saat ini sulit membayangkan dimana keduabelas pancaran mata air itu kini berada, bila kita di Ain Musa. Yang tersisa hanyalah satu mata air yang tertutup bangunan batu sederhana. Tempat yang sering kali didatangi para peziarah yang datang dengan takzim.

Beberapa peziarah membasuh wajah mereka, sementara yang lain mengambil setangkup air dengan tangan kanan, lalu meminumnya. Ada juga yang mengambilnya dalam botol plastik untuk diminum nanti. Kesegaran dan rasa manis sumber air pegunungan dirasakan oleh para peziarah. Mereka menganggapnya air suci.

Jejak Sejarah Sang Nabi Allah

Dalam konteks sejarah Islam, setelah Nabi Musa as. membelah laut merah dengan  tongkatnya,  dengan izin Allah Swt, laut pun terbelah dan memberi jalan pada Musa As dan bani Israel untuk untuk melaluinya. Namum setelah Nabi Musa as dan pengikutnya tiba di seberang laut lainnya, sementara Firaun dan tentaranya masih berada di daerah lautan. Allah lalu memerintahkan Musa untuk memukul air laut kembali, dan seketika lautpun kembali seperti semua yang menenggelamkan Firaun dan semua prajuritnya. Semua dikisahkan dalam Al Quran di surah Al-Baqarah (Q.S.2:50) "Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun,, sedang kamu menyaksikan."

Kisah yang sama disampaikan Al Quran di Surah Al-Araf (Q.S.7 : 136), Surah Yunus (Q.S.10 : 90-92), Surah Asy-Syu'ara (Q.S. 26 : 63-66), serta Surah Taha (Q.S.20 : 77-78). Kisah ini menjadi bukti kekuasaan Allah dan pelajaran tentang keimanan, kesabaran, serta akibat dari kezaliman.

Selepas dari pengejaran Fir'aun dan bala tentaranya yang ditenggelamkan Allah Swt di laut merah, mereka terus bergerak ke padang pasir Sinai. Perjalanan panjang melelahkan, kehausan, kelaparan dan penuh cobaan menuju tanah Kanaan.

Ketika tiba di suatu daerah yang kini dikenal sebagai Wadi Musa (Yordania), dekat Petra, yang merupakan jalur utama perjalanan menuju Kanaan dan termasuk bagian dari padang gurun Sinai dan Edom, para pengikutnya mulai merasa kehausan. Ketakutan akan kematian karena tidak ada sumber air yang bisa ditemukan, membawa mereka memohon kepada Musa as.untuk meminta Allah Swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun