Lalu Musa as. berdoa kepada Allah untuk memberikan air. Allah memerintahkan Musa as. untuk memukul batu dengan tongkatnya, maka munculah air yang mengalir dari batu tersebut yang menjadi sumber penyelamat kaumnya.
Peristiwa menakjubkan ini diabadikan  dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah: (Q.S.2 :60)
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Maka memancarlah dari batu itu dua belas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya. Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan."
Nabi Musa as. membawa Bani Israel melewati wilayah ini untuk menghindari pertempuran langsung dengan bangsa-bangsa besar seperti Filistin dan Moab. Mereka mencari jalur yang lebih aman, meskipun harus melewati gurun yang tandus dan sulit.
Uyun Musa (di Mesir) dan Ain Musa (di Yordania)
Ada yang menarik terkait sumber air dalam perjalanan panjang Nabi Musa as. membawa bani Israel menuju Kanaan, yaitu keberadaan Uyun Musa dan Ain Musa. Keduanya memang terkait dengan perjalanan Nabi Musa, namun terjadi di tempat dan konteks yang berbeda.
Saat perjalanan awal setelah keluar dari kota Fir'aun, sebelum mencapai Gunung Sinai, Nabi Musa as. dan bani Israel nyaris terkejar Fir'aun. Lalu Allah menolong mereka dengan meneggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya di laut merah.
Setelah menyebarangi laut merah, mereka tiba di daerah yang kini dikenal sebagai Uyun Musa.  dimana mereka menemukan tujuh sumur air yang memberi kesegaran setelah perjalanan panjang di gurun. Mereka singgah beberapa lama sebelum mekanjutkan perjalanan  ke gunung Sinai, tempat dimana Nabi Musa as. menerima wahyu pertama kali. Uyun Musa terletak di kota Suez, Mesir. Dan hingga kini sumur atau Uyun Musa tersebut masih dapat kita saksikan keberadaannya, jadi Uyun musa bukan merupakan mijizat Nabi Musa as. Ia merupakan sumur sumber air yang telah ada sebelum kedatangan nabi Musa as bersama pengikutnya, bani Israel.
Sementara Ain Musa, atau mata air Nabi Musa as terjadi karena mujizat Nabi Musa as dengan izin Allah, saat perjalanan panjang menuju Kanaan. Pengikutnya merasa kehausan di padang pasir dan nabi Musa memukul batu dengan tongkatnya, hingga air mengalir keluar (Q.S. 2-Al Baqarah ; 60). Â Ain Musa masih mengalir hingga kini dan terletak dekat Petra, Yordania.
Dulu Duabelas Mata Air Kini Hanya Ada Satu
Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah, ayat 60, disebutkan bahwa ketika Nabi Musa memukul batu dengan tongkatnya, maka keluarlah 12 mata air, yang masing-masing dari 12 suku bani Israel mengetahui tempat sumber air minumnya, Namun, saat ini di Ain Musa, Yordania, kita hanya melihat satu sumber air, bukan dua belas. Mengapa demikian?
Pertanyaan menarik. Hal ini karena berhubungan dengan perubahan alam, sejarah, dan interpretasi teks dalam Al-Qur'an. Seiring berjalannya sang waktu, alam pun berubah. Faktor geologi, cuaca, dan aktivitas manusia mempengaruhi perubahan tersebut.