Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | "Ternyata dia Toh yang Mencuri Celana Dalam"

18 Januari 2018   12:06 Diperbarui: 18 Januari 2018   19:11 3616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: gunungkidul.sorot.co

"Benar dilaporkan?" Mata Titik melebar.

"Dengar-dengar memang begitu," jawab Tara.

"Kasus remeh begitu saja dilaporkan. Apatah lagi kalau pencurian celana dalam. Pokoknya saya mau melaporkan juga ke polisi." Titik bersikeras.

"Jangan terburu-buru, Ti. Siapa tahu saja dua atau tiga hari ke depan kita tahu pelakunya."

***

Karena teramat penasaran siapa pelakunya. Malam ini, mereka berempat kompak begadang. Di ruang tengah mereka berkumpul. Gorden jendela sengaja dibuka. Biar leluasa memantau jemuran yang berada di samping rumah. Pada jemuran itu digantung masing-masing celana dalam mereka. 

Sampai jam sepuluh malam, keadaan masih aman. Mereka berempat menonton televisi acara pencarian bakat nyanyi dangdut. Yang sudah setengah dekade menjadi acara andalan salah satu stasiun televisi swasta. Sesekali mereka menengok keluar jendela. Tidak terjadi apa-apa di sana. Celana dalam yang digantung masih solid di tempatnya. Sepertiga akhir malam mereka mulai terseran kantuk. Tara sudah berkali-kali menguap. Titik yang memiliki ide untuk begadang, tidur nyenyak di atas sofa. Tuti masih asyik menonton. Dan Tita sibuk memainkan smartphone-nya. 

Waktu subuh masuk. Pak Arlang yang siap-siap berangkat ke masjid. Mendapati keempat anaknya tidur tidak karuan di ruang tengah. Ia hanya menggelengkan kepala. Kemudian membangunkan mereka. Teledor! Di jemuran, keempat celana dalam mereka ludes dicuri. "Hilang lagi, Pa" ucap mereka kompak setelah menengok keluar jendela. Tidak menemukan lagi celana dalamnya. 

Kasus kehilangan celana dalam keempat putri Pak Arlang menjadi perbincangan hangat para tetangganya. Mereka mengutuk pelakunya. Bahkan ada warga saking geramnya, katanya ingin menghajar habis-habisan pencurinya. Kalau perlu dibakar biar tahu rasa.

 Karena sudah banyak orang yang tahu kejahatan itu. Lambat laung mereka tidak kehilangan celana dalam lagi. Bisa saja pelakunya ketakutan. Atau ia sudah insaf.

Suatu waktu, salah satu putri Pak Arlang bernama Titik dilamar anak tetangga sebelah. Si Rahmat laki-laki alim dan soleh itu. Mereka pun melangsungkan pernikahan. Setelah  mereka menikah, mau tidak mau Titik harus menetap di rumah Rahmat. Karena memang dia sebagai pewaris rumah itu. Kakak-kakaknya terlebih dahulu sudah menikah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun