Mohon tunggu...
Muhammad Fachri Darmawan
Muhammad Fachri Darmawan Mohon Tunggu... Freelancer - Alma Matters.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pudar, Warnanya

27 Maret 2019   16:46 Diperbarui: 28 Maret 2019   09:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hijau hitam mulai pudar warnanya

Khittah perjuangan menjadi jargon adanya

Terjebak dalam nuansa keheningan semata

Romantisisme masa lalu hanya menjadi ratapan aksara

Hijau hitam mulai berubah warnanya

Bisa merah, bisa biru, bisa kuning, dan yang lain, mungkin saja bisa

Perjuangan atas nama Negara, diselipkan di sana  

Perjuangan atas dasar Agama, digaungkan di sana

Malu? Tidak. Kecewa? Iya

Komoditas utama, problematika yang ada

Seni mengolah, menjadi kecerdikan utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun