Pengasapan ikan menjadi salah satu usaha tertua di Mlaten, salah satunya usaha milik Bapak Arifin dan Ibu Susiana yang sudah berjalan 15 tahun. Ikan kembung diasap tanpa bumbu menggunakan bonggol jagung sebagai sumber asap, dengan durasi pengasapan 1 jam untuk 10 kg. Hasil produk dikemas rapi dalam basket dan dikirim ke Probolinggo dan Malang, tergantung pada permintaan pasar. Usaha ini melayani penjualan eceran dan borongan, dengan pelanggan tetap yang sudah terjalin lama. Sistem kerja menyesuaikan pasokan ikan dari nelayan dan pabrik, serta faktor cuaca yang menentukan kelangsungan produksi harian.
- Usaha Petis
Usaha petis ini sudah berlangsung lebih dari 30 tahun dan dikelola secara turun-temurun. Bahan baku utamanya adalah air rebusan ikan tuna yang dicampur dengan gula merah, gula putih, dan penyedap rasa. Produk dijual dalam kemasan gelas (Rp5.000) dan dus (15 gelas, Rp75.000). Pemasaran dilakukan secara langsung ke toko maupun melalui pesanan telepon dari pelanggan tetap, khususnya di wilayah Pasuruan dan Bayeman.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat bisa membuahkan dampak nyata. Melalui langkah sederhana seperti pembuatan logo, pencantuman titik lokasi, dan video promosi, UMKM desa yang sebelumnya kurang dikenal kini mulai mendapatkan perhatian lebih luas. Harapannya, inisiatif ini bisa berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa maupun desa lain dalam membangun ekonomi lokal berbasis kolaborasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI