Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bjorka, Cambridge Analytica, dan Pemilu 2024

17 September 2022   14:06 Diperbarui: 17 September 2022   20:20 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hacker Bjorka. | Sumber: diolah dari WallpaperAcces.com

Faktanya, pembobolan data KPU tidak hanya sekali ini saja terjadi. Pada 2020 lalu, misalnya, ada peretas mengklaim telah berhasil membobol 2,3 juta data penduduk yang berasal dari data KPU.

Seandainya KPU dan pemerintah dapat menjaga data-data publik dengan baik, hal buruk seperti itu tentunya tak akan terjadi. Kalau kasus kebocoran data itu dibiarkan merajalela dan terus terulang, bukan tidak mungkin jalannya pemilu serentak 2024 nanti bisa terganggu dan berpotensi merusak iklim demokrasi!

Catatan

Menurut hasil analisis platform pelacak kebocoran data, Dark Tracer, ada lebih dari 100 bad actors (peretas) yang telah meretas berbagai sistem kredensial di Indonesia. Adapun target utama mereka adalah bank-bank data alias server yang menyimpan data publik berskala masif.

100 peretas yang menargetkan Indonesia. | Twitter @darktracer_int
100 peretas yang menargetkan Indonesia. | Twitter @darktracer_int
Hasil analisis itu sejalan dengan laporan perusahaan keamanan siber, Surfshark, yang mengungkapkan bahwa kebocoran data di internet Indonesia melonjak 143% dari kuartal I ke kuartal II periode 2022.

Menurut Surfshark, ada delapan akun setiap menit yang dibobol selama April-Juni 2022. Jika ditotal, terdapat 1.045.415 akun yang mengalami kebocoran data pengguna sepanjang kuartal II tersebut. Adapun sejak 2004, ada 120,9 juta akun pengguna yang berhasil dibobol.

Secara statistik, ada 44 dari 100 orang Indonesia terpapar impak pembobolan data. Angka itu berhasil mengantarkan Indonesia meraih gelar sebagai negara yang paling banyak dibobol di kawasan Asia Tenggara. Sangat membanggakan!

Adapun Bjorka yang menjadi buah bibir netizen +62, hanya salah satu di antara 100 peretas yang menjadikan internet Tanah Air sebagai arena permainannya. Jika dijumlahkan, dia telah menguasai lebih dari 1,5 miliar data pribadi publik Indonesia. Ya, data pribadi kita semua!

Apa jadinya jika data-data itu berhasil diproses dengan memakai kecerdasan buatan? Saya meyakini, hasil program propaganda yang bisa dihasilkan akan jauh melampaui kemampuan program yang dirancang Cambridge Analytica.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun