Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyelami Sains Film Horor dan Alasan Mengapa Orang Gemar Menikmatinya Meski Menakutkan

31 Oktober 2020   12:00 Diperbarui: 2 November 2020   15:10 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Sinister (2012) | cafmp.com

Ketakutan adalah respons alami untuk bertahan hidup terhadap ancaman atau bahaya, lantas mengapa kita menyukai sensasi tersebut?

Bahkan tak jarang sensasi merinding dan mencekam masih kita rasakan selama berhari-hari. Namun, kita tetap nonton film horor lagi dan lagi. Tiada kapoknya.

Ilustrasi film horor | www.wallpapercave.com
Ilustrasi film horor | www.wallpapercave.com
Rasa takut adalah candu. Itulah mengapa film-film bergenre horor tidak pernah sepi meraih penonton. Dengan teknologi yang semakin canggih, sajian film horor menjadi semakin nyata dan mencekam.

Uniknya, semakin seram dan mencekam sebuah film horor, justru akan semakin membuat para penggemarnya ketagihan, bukan sebaliknya. 

Penonton berharap dibuat terhibur lewat adegan mencekam. Dengan kata lain, kita membayar tiket bioskop untuk ditakut-takuti, aneh kan?

Perasaan mampu bertahan dari situasi mencekam menghadirkan privilise dan anggapan, bahwa tidak semua orang bisa menghadapi ketakutan. 


Mereka yang gemar nonton film horor mampu melawan rasa takutnya sendiri, bahkan juga menikmati sensasi diteror, diancam, serta ditakut-takuti melalui kejutan atau adegan menyeramkan.

Namun, fakta bahwa semua itu hanya rentetan adegan dalam sebuah film dan tidak akan benar-benar membahayakan atau mengancam, membuat penonton film horor menjadi terbiasa menikmati rasa takut tersebut sebagai hiburan yang bersifat adiktif.

Lain halnya jika kejadian bertemu dengan hantu atau fenomena mencekam lainnya merupakan pengalaman nyata. Bukannya terhibur atau ketagihan, malah justru bisa membuat kita trauma dan ketakutan sepanjang waktu.

Film horor memberikan kita kesempatan untuk mengidentifikasi dan berperang melawan ragam jenis "hantu psikologis". Bukan hantu di film yang sebenarnya kita hadapi, tetapi pikiran kita sendiri.

Kenikmatan yang didapatkan dari film horor bukan bersumber dari rasa takut, melainkan dari mekanisme pelepasan emosi (emotional relief) yang mengikuti situasi atau adegan menakutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun